BAB 1~Kenalin

588 25 0
                                    

Haii pertama-tama aku mengucapkan bismillah...

Semoga cerita yang aku bikin tidak mengecewakan kalian...

Aku pun berharap kalian suka dengan cerita yang aku buat...

Aku mau minta maaf jika ada kata kata yang kurang berkenan dihati kalian...

And kalo mau komen, silakan tapi aku harap kalian berkomen dengan kata kata yang sopan yah....

Selalu do'a kan aku supaya bisa membangun cerita ini agar lebih baik...

Terima kasih semua....

Namaku Syahrianty Rahma Dhini...

╯ω╰╯ω╰╯ω╰╯ω╰╯ω╰╯ω╰

Yang pertama gadis itu lihat adalah SEPI.

Sekolahnya masih sepi padahal udah jam 06.25.

Panggil saja wanita itu dengan sebutan Rahel.

Yap Rahel Laverie Faleri.
Sosok wanita yang begitu cantik bak seorang bidadari. Mempunyai kelebihan yang dikagumi oleh banyak orang.

Cerdas, manis, sangat cantik, ramah.

Namun ada satu sifat yang selalu ada ditubuhnya, yaitu Dingin.

Sifat itu sudah menjadi ciri khas seorang Rahel.

Semua itu karena masa lalu. Masa lalu yang telah membuatnya seperti itu.

Cinta? Rasanya sangat susah untuk Rahel merasakan hal itu.

Cinta pertama? Haha bahkan Rahel tak tau apa itu cinta.

Baginya cinta adalah sebuah hal yang mampu membuat orang orang buta seketika.

Back to topic.

"Hel "

Wanita yang bernama Rahel itu menoleh kearah sang sahabat.

Sahabat yang selalu ia cintai.

"Hm "

"Ke kantin yu"ajak Vano.

Vano Reyhan Pratama adalah sosok terbaik dalam hidup Rahel.

Sosok lelaki yang sudah Rahel anggap kakanya sendiri.

Sudah 17 tahun Rea berteman dengannya, dan tak pernah ada kata pisah yang keluar dari mulut mereka.

Vano adalah sosok yang sangat bawel, tampan, kaya, namun cuek.

Ia hanya akan bawel kepada satu orang, yaitu Rahel.

"Plies lo jangan diem aja Hel "

"Y"

Vano berdecak sebal kearah wanita sampinya.

Sifat dingin itu seakan selalu melekat ditubuh sang sahabat.

Dengan cepat Vano menarik lalu menggenggam tangan wanita itu.
Sedangkan Rahel hanya diam dengan mengikuti langkah Vano.

$_$$_$$_$$_$$_$$_$

"Tuh makan dulu siomaynya. Sama jus mangganya "

"Tq "

Vano memutar kedua bola matanya malas.

"Bilang apa kek, tengkyu tengkyu! Makasih Vano tampan, gitu dong"dengkur Vano.

Rahel hanya melirik sebentar lalu melanjutkan makananya.

Dasar bocah stres. Batin Vano.

"Ingat gw bisa baca pikiran"samber Rahel.

Vano menyengir lebar, ia lupa kalau sahabat nya ini bisa membaca pikiran orang.

"Lagian si, lo jadi orang jangan dingin banget napee. Idih cantik cantik dingin. Feminim dikit napaaaaa!! Pantes orang pada takut sama lo, kalo diajak ngomong kek patung!!! Jawab NAPAAA RAHELLL"teriak Vano pas disamping telinga Rahel.

Rahel menatap Vano sebal, butuh diseleding nih anak. Itulah pikir Rahel.

"Gw mau makan dengan tenang. Jadi diem!"ujar Rahel dengan wajah datar.

"Wehh anjirr katanya ada murid baru oyy "

"Cowok and ganteng egee "

"Katanya sih anak pemilik sekolah ini "

"Wihhh kali aja kepincut kecantikan gw haha"

Ingin marah rasanya, namun ia tahan.

Sungguh ia sangat tidak suka keramaian.

♥♥♥♥♥♥♥♥

Assalamualaikum...

Hai....
Masih ragu loh buat bikin..

Terus doakan aku yah supaya bisa mengembangkan cerita ini agar lebih bagus...

Terima kasih...

Like and voment yah. 

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang