"Aku percaya, suatu saat nanti tuhan pasti memberikanku penawar untuk hati yang pernah terluka ini...."
***
Air mata itu menandakan kalau hati seseorang sudahlah rapuh.
Air mata itu menyedihkan. Yang meluncur deras dari mata melewati pipi membentuk layaknya sungai.
Ada dua jenis air mata. Yaitu air mata bahagia, dan air mata terluka.
Kakinya melangkah dengan tubuh yang tegap menuju salah satu ruangan yang akan menjadi saksi hidupnya.
Ceklek
Ia mulai melangkahkan kakinya ke seseorang yang tengah berkutat pada laptopnya.
"Roman..."
Lelaki yang bernama Roman itu menoleh lalu mengembangkan senyuman yang begitu manis.
"Ada apa Rahel? Apa kamu sudah selesai operasi?"
"Sudah"
Rahel menarik bangku lalu mulai menduduki nya.
"Ada apa?"
"Engga aku cuma bosan aja"
Roman tertawa pelan, masih terus memandangi Rahel lekat.
"Aku tau kamu bukan bosan, tapi ada hal yang mau kamu bicarakan kan?"
Rahel menghela nafas panjang,inilah Roman pasti ia tau semua gerak gerik yang akan Rahel lakukan.
Ia mengambil buku kecil dengan pulpennya juga, lalu mulai menuliskan sesuatu disana.
Roman, gimana? Apa kamu masih menunggu jawaban aku? Mau aku jawab ga? Kalau gamau juga gapapa sih.
Ia menyerahkan tulisan tangan itu pada Roman, dengan segera Roman membacanya dengan hikmad.
Rahel masih diam menunggu ekspresi Roman.
Seketika ia tertawa dalam hati melihat ekspresi gugup Roman.
"Hahaha pacar gue kenapa imut banget?"batin Rahel.
"Aku mau Rahel!"jawab Roman cepat dan tegas.
"Haha nafsu banget Man, sabar dong"
"Untuk ini aku ga bisa sabar. Ayooo Rahel jawab"
Rahel tertawa geli, lalu ide jahil muncul dikepalanya.
"Ah ga mau ah, tiba tiba aku berubah pikiran "
Roman bangkit dari duduknya, berjalan ke bangku dimana Rahel duduk. Lalu ia berjongkok didepan Rahel.
"Rahel, plies jangan rubah pikiran. Ayo jawab Rahel "
"Hmmm gimana yah"Rahel mengetuk ngetuk dagunya menggunakan jari telunjuk seolah tengah berpikir keras.
"Terima enggak terima enggak terima enggak terima engg-"
"TERIMA!!"
Rahel sontak tertawa kencang mendengar ucapan sang kekasih, yang tiba tiba berteriak bak orang yang sedang ikut Olimpiade.
"Yaudah "
Roman menaikan sebelah alisnya bingung.
"Yaudah apa sayang? Ngomong itu yang lengkap "
"Aku tau kamu paham"
"Ya tuhan Rahel, kenapa yah ada cewek spesies langka seperti kamu"
Rahel terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...