"Lepas"
Rahel mengehempaskan tangan Rafen kencang, membuat pria itu menatapnya tajam.
"Apaansih lo! Gw cuma mau salaman sama bokap lo, kenapa lo larang!"amuk gadis itu.
Tetapi Rahel hanya mendapat balasan yang sungguh ia benci.
"Dia ga pernah gw anggap sebagai bokap"
Sempat hening lima detik, sampai akhirnya Rahel membuka suara.
"Seharusnya lo bersyukur masih punya seorang ayah. Lo ga liat orang lain yang berharap mempunyai orang tua yang lengkap"
Termasuk gw Fen. Batin Rahel.
"Tapi dia ga per-"
"Stop! Gw mau lo damai sama ortu lo! Dia yang udah besarin lo"
Setelah mengatakan itu Rahel segera beranjak dari rumah Rafen.
•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••
Brukk
"Aww... "
"Gw bilang sama lo, gw ga mau nyakitin hati Rahel bangsat! Dia terlalu baik sama gw"
"Lo harus turutin gw!!! Tembak Rahel buat jadi pacar lo!! Atau lo mau Lisa adik lo mati ditangan gw"
Brukk
"Jangan pernah bawa bawa adik gw bangsat! Oke, gw akan turutin kemauan lo"
•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏•
"Arggghh...."
Ia bingung, haruskah ia mengikuti kemauan Farel?
Ia tak ingin menyakiti hati Rahel.
Tapi kalau tidak dilakukan maka Lisa, adiknya akan jadi sasaran.Rafen kenal Farel, Farel ini kalau sudah memihak pasti akan ia lakukan.
Tak pernah main main dengan ucapannya, maka itulah Rafen khawatir.
"Gw harus gimana?? Gw ga akan biarkan siapapun menyakiti hati Rahel! "
Rafen hanya tidak ingin setelah ia melakukan hal keji itu, dirinya dibenci Rahel.
Oh tuhan, kenapa dia membela Rahel? Padahal dia bukan siapa siapa Rahel.
Bener kata pepatah.
"Awal benci kelamaan jadi cinta "
Tapi, nyatanya benar. Kalau Rafen menyukai Rahel.
Namun, ia harus membuang jauh rasa itu. Ia tak mau mencintai Rahel.
Hanya kata menjijikan jika itu ada dalam diri Rafen.
~Jika saya tiba tiba mengatakan bahwa saya ingin menyayangimu....
Apakah kamu akan mengizinkannya?
(Rafen Putra Adjati )♥♥♥♥♥♥♥♥
Assalamualaikum...
Udah dulu yah, cape tau hehe.
Mau belajar dulu buat besok ulangan...Byee kalian..
Jgn lupa like and voment
Terima kasih.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...