Rahel memasuki rumahnya dengan lesuh.
Yaiyalah cape lari 30 puteran ditengah panasnya matahari.
Namun, ia harus bertemu dengan lelaki yang ia benci.
"Abis dari mana aja lo?"tanya Rachen, kembaran Rahel sekaligus kakanya.
Rachen Laverie Falerie. Kembaran sekaligus kaka Rahel.
Tampan, pintar, namun sangat Rahel benci!
"Lo ga perlu tau"
"Haha gue tau, lo abis dari nge jablay "hina Rachen.
Bruk
"Lo boleh benci gue, tapi ga usah menghina gue bangsat"maki Rahel yang seketika hilang kendali.
Tentu, ia tak terima dihina seperti itu oleh kembaran yang paling ia benci.
"Haha mulai berani lo sama gue "bentak Rachen.
"Terus, gue harus takut gitu sama lo? Cih..."balas Rahel sarkas.
"Heh, inget lo itu cuma hama yang dateng dikeluarga gue"
Rahel hanya diam lalu lari meninggalkan kembarannya itu.
Ia membanting pintu kamarnya kencang, berlari keatas kasur.
"Lo semua jahat. Bahkan dari dulu pun gue hidup sendiri tanpa bantuan orang lain"gumamnya pelan.
Apakah kalian berfikir Rahel akan menangis? Haha, ia bukan wanita lemah yang akan dengan mudahnya menangis.
Ia mengambil hp nya disaku celana lalu membuka chat whatsApp.
Disana ada notifikasi dari Vano.
Org gila:
Cihuyyy cie yang tadi jatuh di lapangan. Mampus lu.
org gila:
Ga
Org gila:
Gimana tuh rasanya ditolongin sama Andra???
Rahel hanya diam tak ada niatan membaca pesan singkat itu.
Ia lebih memilih tidur, dan bersiap untuk sekolah esok hari.
•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏•
Rahel berjalan tergesa gesa saat mendengar kalau Vano masuk uks.
Brukk
Shit. Batin Rahel.
Ia berdiri, menatap wajah pria didepannya datar dan dingin.
"Sorry... "ujar lelaki itu santai.
Rahel hanya diam, lalu pergi meninggalkan lelaki itu dengan sejuta pertanyaan.
"Siapa dia? Kenapa begitu dingin?"gumam lelaki itu.
Rahel menatap Vano kesal, mampus akhirnya ia jatuh.
"Hel, lo usapin kek! Malah diam aja"
"Males"
Dirinya lebih tertarik untuk memainkan hp.
"Hel, beliin gw susu ultra stoberi dong"rengek Vano.
Rahel bangkit lalu beranjak menuju kantin.
"Serasa punya anjing peliharaan gue haha"ujarnya dengan tawa terbahak.
#^_^#^_^#^_^#^_^
Sampai di kantin ia melihat keributan didepannya.
Banyak orang yang menonton.
Bukannya bantu pisahin malah di tonton, bego. Batin Rahel.
Ia berjalan santai kearah kerumunan itu. Dirinya paling tidak suka keributan.
"Berhenti"ujar seorang wanita dengan nada dingin, wajah datar namun tenang.
Semua pandangan tertuju pada gadis dingin itu.
Siapa lagi kalau bukan Rahel.
"Siapa lo?"tanya salah satu lelaki itu dengan pakaian runyam.
"Lo ga perlu tau siapa gue"ujar Rahel.
"Dan lo gausah ikut campur masalah kita"bentak pria itu.
"Gue ga suka keributan.....bego"hina Rahel.
"Mending lo diem dari pada gue hajar"ancamnya.
"Kalau begitu liat"
Brukk
Rahel menendang perut lelaki itu hingga terungkur.
"Diam dan baikan"perintah Rahel.
Setelah mengatakan hal itu sontak Rahel langsung pergi meninggalkan kantin tak peduli dengan titipan Vano.
"Wanita sempurna.... "ucap salah satu lelaki.
♥♥♥♥♥♥♥
Assalamualaikum....
Yaaa aku senang bisa nerusin lagi.
Doain aku terus yah...
Like and voment...
Terima kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...