Rahel menidurkan dirinya dikasur. Dia menyewa apertemen, kebetulan ia masih ada uang simpanan.
"Hugh, gw mau jualan apa yah. Kalo gw diem gini,gimana gw bisa nafkahi diri gw sendiri"gumam gadis itu.
Setelah kejadian dengan kakanya Rahel lebih pendiam.
Tingtong
Rahel menoleh, bel kamarnya berbunyi.
"Y"
Ia pun beranjak, membuka kan pintu.
Deg
Yeah, yang datang adalah Rafen?
"Ngapain?"tanya Rahel dingin, namun dengan tatapan tajam.
"Gw bawa makanan buat lo"
Rahel menundukan kepalanya, melihat makanan yang dibawa Rafen.
"Tq, tapi gw ga butuh"ujar Rahel lalu menutup pintu kamarnya kencang.
Rafen menatap pintu itu dengan kekosongan.
"Kalo bukan karena ortu, ga bakal gw ngelakuin hal menjijikan kaya gini"gumam Rafen dengan tampang yang mengerikan.
>o<>o<>o<>o<>o<
Hari ini adalah jam olahraga bagi kelas Rahel XII IPA 1.
Materi kali ini adalah baaket. Ugh, Rahel itu sebenarnya jago memainkan basket.
Bahkan ia sudah menjuarai tingkat dunia. Dengan hasil uangnya sendiri.
"Hel yuuhuu gw ga bisa main basket "keluh Vano.
Rahel menoleh dengan wajah datar. Kalo ga bisa main ya belajar lahh. Itulah pikir Rahel.
Rahel mengikat rambutnya,yang kebetulan panjang.
"Gerai aja sih rambutnya"dumel Vano.
"Bawel"dengkur Rahel.
"Yahh monyet dikasih taunya!! Dalang pelo, eh apaansih "gumam Vano ngaco.
Rahel pun mengambil salah satu bola basket lalu ia berlari menuju ring.
Dan happ!
Bolanya masuk kedalam ring tersebut. Sudah lama rasanya ia tak bermain basket.
Rahel pun menderible bolanya terus menerus, membuat Andra berdecak kagum.
"Mau main sama gw?"
Rahel pun menoleh, mendapati Andra disampingnya.
Ia pun mengangguk, lantas Andra merebut bola itu dan menderible nya.
Dan yahh!!
Rahel berhasil merebut bola itu, lalu berlari ke ring basket.
Shoot!
Dia berhasil memasukan bola itu kedalam ring basket.
Andra berdecak kagum melihat Rahel. Rahel sungguh luar biasa, menurutnya.
"Lo kaya udah ahli Hel "
Rahel menoleh, lalu tersenyum tipis.
Andra yang dibuatnya terasa meleleh. Pertama kali melihat seorang Rahel tersenyum. Meski tipis, tapi bereaksi eaakk.
"Lo juga"
Rahel pun melempar asal bola itu, berjalan menuju tepi lapangan.
"Ugh, haus"gumamnya.
"Si Vano bukannya beliin gw air malah main sama cewek. Otaknya gesrek kali ya"gumam Rahel sebal.
"Nih"
Gadis itu pun mendongak, saat mendapati sebuah air mineral didepannya.
Rafen? Sejak kapan ia peduli? Padahal ia dikenal SAMA SEKALI TIDAK SUKA BERHUBUNGAN.
"Sorry, tapi gw bisa sendiri"ujar Rahel.
Rafen pun memandang Rahel dengan wajah dingin nan datar.
"Minum "
"Ga "
"Minum"
"Ga "
"Minum Hel "
Rahel pun lantas berdiri lalu mendorong bahu Rafen kencang.
"Gw bilang GAK BUTUH, ga usah maksa "bentak RahelPandangan tertuju pada kedua orang itu.
Haha, bagi anak anak Adjati School melihat mereka berdua berantem adalah hal wajar. Sudah biasa.
"Lo kenapa sih"ujar Rafen.
"Gue? Gpp "ujar Rahel lalu berjalan melewati Rafen.
Namun suara Rafen, membuat langkahnya terhenti.
"GUE SUKA SAMA LO HEL "
♥♥♥♥♥♥♥
Assalamualaikum....
Hai semua, alhamdulillah kita masih bisa berbincang hehe.
Sejauh ini masih kurang seru yah? Sorry banget.
Tapi aku akan lebih berusaha untuk menjadi yang terbaik hehe...
Jgn lupa like and voment
Terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...