BAB 25~Kemana aja?

77 8 1
                                        

Mencintai itu kata kerja, dicintai itu kata sifat.
Tapi cinta bukan kata benda, cinta itu kata hati.

***

Hari minggu ini, Rahel harus merasakan kesepian sekaligus kesedihan yang mendalam.

Dimana ia melihat postingan kaka nya di instagram.

Disana ada Rachen yang tengah berlibur ke Eropa, bersama dengan mamah dan papahnya?

Yah, Rahel yakin kalau kedua orang tuanya itu sudah keluar dari penjara.

Rahel iri, ia ingin ikut bersama mereka. Ia ingin kembali merasakan keharmonisan dalam keluarga.

Tapi nyatanya takdir berkata lain?

Karena tidak ingin berlama lama dalam kesedihan, ia memutuskan untuk menelfon Rafen. Berniat untuk mengajak jalan.

"

Hallo"jawab Rafen disebrang sana.

"Lo lagi dimana Fen? "

"Sayang ayo kita joget bareng haha, aku seksi kan??"

Deg

Kenapa perasaan Rahel seketika jadi tidak tenang? Siapa yang mengobrol dengan Rafen?

"Woy lu dimana"

"Maaf Rahel, gw lagi ada urusan! Jangan hubungi gw hari ini"

Rafen memutuskan panggilan itu secara sepihak, membuat Rahel menyerngitkan dahinya bingung.
"Dia kenapa sih? Ya allah semoga dia ga kenapa napa "gumamnya pelan.

Tanpa basa basi, Rahel langsung mengganti pakaian nya dengan baju lengan pendek berwarna putih dipadu dengan celana joger berwarna abu abu. Rambutnya ia kuncir, dibiarkan beberapa helai rambut yang tertinggal.

Dilengkapi dengan sepatu kets berwarna abu abu, agar setara dengan warna celana yang ia pakai.

Dipikir sudah rapih, Rahel langsung mengambil kunci mobilnya dan keluar apartemen menuju parkiran.

***

Sesampainya disalah satu mall yang cukup terkenal di jakarta, Rahel hanya menaungi nasibnya.

Disana banyak yang bergandengan dengan kekasihnya, ada pula yang dengan para sahabatnya.

Padahal ia berpacaran sama Rafen baru dua hari, tapi Rafen seakan tak peduli dengannya.

Gadis itu pun segera memasuki mall tersebut dengan perasaan jengkel.

Tujuannya saat ini adalah minum. Pikirannya tertuju pada salah satu cafe starbucks yang ada didalam mall itu.

Mengedarkan keseluruh penjuru cafe tersebut, dan ada satu meja kosong. Berada dipojok, dekat dengan sebuah tempat permainan anak anak. Karena kebetulan cafe tersebut dekat dengan tempat permainan.

Rahel pun segera berjalan menuju meja tersebut dan memesan minuman, dilengkapi dengan sedikit cemilan.

Rahel hanya meminum coffe itu sambil memainkan hp. Tak sengaja matanya melihat salah satu postingan di ig Rafen.

Disana ada seorang wanita yang tengah mencium pipinya? Ya tuhan, dengan cepat Rahel segera men-scerenshot foto itu untuk dijadikan bukti.

Saat dilihat dengan teliti, latar belakang nya seperti cafe?

Cafe yang sedang Rahel tempati sekarang.

Ia pun berdiri dan mengedarkan pandangannya, dan tepat ia menangkap sosok Rafen disana.

Sedang berdua dengan seorang wanita? Siapa wanita itu ya tuhan?

Namun pikiran negatif itu langsung ditepis oleh Rahel, siapa tau kalau dia adiknya kan?

Mood Rahel yang semula baik menjadi buruk, dikala melihat kekasihnya itu bersama orang lain.

***

Pagi hari ini Rafen dibuat ling lung oleh sikap Rahel. Setiap ia memanggil, Rahel selalu diam dan semakin mempercepat langkahnya.

Apa dirinya melakukan kesalahan? Tapi dipikir pikir sepertinya tidak.

"Hel, lo kenapa sih"tanya Rafen saat tangannya berhasil menggenggam pergelangan tangan Rahel.

Disana Rahel nampak tengah menahan amarah, Rafen tau itu.

"Lo kenapa sih hem?"tanya Rafen lagi sambil menangkup kedua pipi imut gadis itu.

Tapi sontak Rahel langsung menepisnya kasar.

"Gausah nyentuh gw bangsat"

"Hey hey lo kenapa? Gw buat salah sama lo? Kalo gitu gw minta maaf"

Tanpa rasa bersalah yang tertampang diwajahnya!

"Lo ga ngerasa? Gw juga ga maksa buat lo jujur!"sarkas gadis itu.

Rafen beralih menggenggam telapak tangan Rahel, lalu menatap kekasihnya itu dalam.

"Kalau gue punya salah,tolong maafin. Gua ga tau harus apa, gua sayang sama lo Hel "ujarnya pelan lalu memeluk Rahel erat.

Sontak perlakuan Rafen membuat Rahel terkejut bukan main. Ini sekolah lohh bukan tempat sepi! Sekolah yang banyak anak anak baperan, ups hehe.

"Fen lo ngapain sih, rame woy! Malu"ujar Rahel kesal dengan perlakuan Rafen.

Rafen melepaskan pelukannya itu dari tubuh mungil Rahel lalu tersenyum tipis.

"Gw cinta sama lo, gw ga akan membuat lo sakit hati"

          ♥♥♥♥♥♥♥♥

Assalamualaikum...

Hiii, sumpah ini bab paling maksud hehe...

Dikarenakan lagi males aja haha...

Makanya perbanyak vote and coment y hehe...

Terima kasih...

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang