Ucapan Rafen seakan masih tergiang giang dipikiran Rahel.
Cuma beberapa kata, namun bereaksi.
"Stop Hel, ngapain lo mikirin dia sihh "dengkur gadis itu.
Untung dirinya sedang sendiri dalam kelas, jadi tidak ada yang melihat.
"Gw yakin cowo itu punya tujuan tertentu saat ngomong kaya gitu. Plies Hel, jangan kaya gini"gumamnya.
Gadis itu pun menelungkupkan wajahnya kedalam lipatan tangan diatas meja.
Lapar.
Namun ia tak ingin beranjak.
"Nih"
Rahel pun mendongak, seraya mendengar suara berat seorang pria.
Rafen?
Kenapa harus pria itu lagi sih dihadapannya???
"Gw tau lo lapar, makanya gw beliin lo makanan sama minuman "
"Tq "ujarnya lalu menerima tawaran Rafen.
Rafen sempat terkejut, ia mengira Rahel tidak akan menerima nya. Tapi?
"Gw lagi males jalan, makanya gw terima"sergah Rahel, karena ia tau pikiran Rafen.
Rafen terus memandangi wajah Rahel sampai akhirnya membuat Rahel risih.
"Pintu terbuka lebar, silakan keluar"ujar Rahel sopan, tapi menusuk haha.
"Oke"
♥♥♥♥♥♥
Terima kasih....

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...