"Aku harap kita saling mengerti, karena kita sudah berbeda... "
***
Kedua lelaki itu saling beradu tatapan. Melemparkan tatapan curiga.
"Napa lo nanya gitu?"
"Ya, kan lo dari dulu jomblo "jawab Rafen enteng tanpa beban.
Roman memasang wajah sombong.
"Tebakan lo salah sobat, nyatanya bentar lagi gua bakal nikah"
Rafen yang tengah meminum air putih itu lantas tersedak.
Uhuk!
Lalu ia menatap sahabatnya tak percaya.
"Serius? Emang ada yang mau sama lo?"tanya nya pelan, lebih pantas disebut bergumam.
Roman melotot.
"Heh kampang, gue ini tampan plus tajir. Banyaklah yang mau sama gue. Emang lo, sama orang aja dingin. Pantes tuh rakyat pada takut sama lo"
"Bacot"
Ceklek.
Pintu terbuka, menandakan ada orang yang masuk ke dalamnya. Roman menoleh, tapi tidak untuk Rafen.
"Roman"
Suara itu...
Tiba tiba tubuh Rafen membeku, ia mengenali suara itu. Namun tak mungkin dia....
"Eh, Rahel sini masuk"
Deg!
Rafen terdiam sebentar, lalu dengan hati yang bergemuruh ia menolehkan kepalanya ke belakang.
Benar!
Di ambang pintu sudah berdiri sosok wanita yang dulu ia cintai, bahkan sampai sekarang.
Ada apa hubungan Roman dengan Rahel? Apa mereka...
Tidak tidak
Sama halnya dengan Rafen, Rahel pun sangat terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang. Dunia memang sempit.
"Oh iya belom gue kenalin ya, nih Rahel. Calon istri gue"
Rafen diam mematung, hatinya tiba tiba bergemuruh tak karuan.
Lidahnya seakan kelu untuk mengeluarkan satu kata pun.
Rahel berjalan mendekati Roman dengan wajah datar, ia berusaha untuk tetap tenang.
"Kenapa?"tanya Roman pada Rahel.
"A-aku mau anter ini, bekal buat kamu"
Rahel menyerahkan tote bag berisi tempat makan yang berisi lauk pauk kepada Roman.
"Wah, tunangan aku perhatian banget"
Rahel tersenyum kikuk.
"Oh iya Rahel, ini Rafen. Sahabat aku waktu kecil disini"
Rahel mengalihkan pandangannya menatap Rafen. Tepat di manik hazelnya.
"Rahel "ujarnya sembari mengulurkan telapak tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...