BAB 2~Awas lo Vano!

230 18 0
                                        

"Hel, katanya ada anak baru yah. Tadi gw denger denger di kantin"

"Oh"

Vano menggeram kesal, untung sahabat! Kalo bukan udah gue cincang jadi sop. Kebetulan gue laper hehe.

"Lo gada niatan gitu buat suka sama dia?"

"G"

"Dih najis, gw sumpahin lu cinta sama dia"

"G"

Huhhh, si Rahel bosen hidup kali yak kawan kawan. Batin Vano.

"Ngomong langsung"sergah Rahel.

Vano nyengir tak berdosa.

Percakapan mereka harus terhenti karena kedatangan bu Tita.

Guru matematika, dengan sejuta kesereman yang tertampang diwajahnya.

"Exusme"

"Masuk bu"

Guru ini memang rada gokil, sok bisa bahasa Inggris. Padahal mah kalo ngomong pake nada Sunda.

"Anak anak hari ini ada pr math, ayo kumpulkan"

Semua murid pun berdiri, kecuali Rahel.

Ia lupa tidak membawa buku latihan math.

"Apa kamu tidak mengumpulkan Rahel?"tanya bu Tita.

Rahel hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Sebagai hukuman kamu harus lari 30 putaran"perintah guru itu.

Rahel mengangguk lalu berjalan keluar kelas.

Haha mampus, mati berdiri lu Hel. Item item dah tuh kulit.Batin Vano.

Rahel berbalik badan, lalu menatap Vano tajam bak seorang elang yang siap menerkam.

Vano hanya tersenyum, yang mampu membuat Rahel rasanya ingin meggampar.

         >o<>o<>o<>o<>o<>o<

Rahel menghembuskan nafas pasrah.

Cuaca kali ini lagi sangat panas. Bukan karena takut hitam, tapi ia takut penyakitnya kambuh.

Dengan wajah datar,Rahel pun berlari mengelilingi lapangan yang bisa dibilang sangat luas.

Sudah hampir 10 putaran ia jalani. Bertepatan dengan bunyi bel istirahat.

Treengg

Rahel bernafas panjang, pasti lapangan bakal rame.

Biasanya anak anak yang  dihukum seperti Rahel akan curang.

Dengan cara meninggalkan hukuman itu dengan pergi ke kantin dan tidak menjalani hukuman itu.

Namun, Rahel bukanlah sosok yang gemar berbuat bohong dan curang.

Itulah sifat yang sangat teramat Rahel benci.

"Huh, benerkan tebakan gue. Ada yang main basket"gumam Rahel pelan.

Rahel bukanlah senang karena banyak anak basket, justru ia kesal.

Sebenarnya anak basket itu banyak yang tampan. Tapi apa hal itu akan mempengaruhi Rahel?

Sedang asik asik nya berlari, ia malah terkena lemparan bola basket yang tepat mengenai kening nya.

Darah segar mengalir dari kening halusnya.

"Shit "umpat Rahel.

Orang orang pun berlari kearah Rahel yang sedang terduduk disana.

"Lo ga papa kan Hel?"tanya Andra sang ketua basket, yang tentu mempunyai wajah tampan.

Andra pun juga menyukai Rahel dari kelas sepuluh, namun ya itulah Rahel.

"G! Pergi"ujar Rahel dingin.

Andra menggeleng lalu mengangkat tubuh Rahel menuju uks.

"Tuli"hina Rahel, lalu mendorong tubuh Andra kencang. Menyebabkan tubuhnya ikut terjatuh.

"Gw ga butuh"

Rahel pun lalu berjalan meninggalkan orang orang yang menatapnya heran.

            ♥♥♥♥♥♥♥

Assalamualaikum...

Hai ukhti...
Hamdalah kita masih bisa dipertemukan lagi...

Gatau kenapa kok jadi maksud yah? Hehe berharap kalian suka dengan cerita aku....

Plies like and voment..

Terima kasih...

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang