"Bukan karena tak ingin melawan, tapi diam dan tersenyum adalah caraku mengungkapkan kekecewaan..."
***
Seorang gadis berjalan lesuh menuju kamar apartemennya.
Sudah banyak masalah yang datang secara bertubi tubi. Sudah banyak orang yang kecewa padanya.
Banyak yang menganggapnya cewek murahan lah, jalang, pengkhianat lah. Bahkan dirinya sama sekali gaada niat untuk berbuat seperti itu.
Hidupnya hancur. Semua tak percaya padanya.
Siapa yang harus menjadi teman curhatnya saat ini? Gadis itu rindu Rachen, kaka lelaki yang dulu selalu menemaninya dimasa sedih maupun bahagia.
Flassback on
Disana ada dua anak kecil kembar yang tengah berlari. Sepasang lelaki dan perempuan. Mereka sangat terlihat akur.
"Ka, kenapa kita bisa dibilang kembar?"tanya gadis kecil cantik itu.
"Kaka gatau, tapi kaka yakin mereka menganggap kita mempunyai wajah yang hampir sama"
Ucapan kaka lelakinya itu membuat gadis kecil tersenyum lebar.
"Hah?! Kalo wajah kita kembar, berarti beruntung dong ka!"
"Beruntung apa?"
"Kalo kita kepisah, kita bisa minta bantuan orang lain. Siapa tau mereka bisa melihat diantara kita, kan kita mirip. Jadi intinya mempunyai wajah kembar itu menyenangkan "girang gadis kecil, tapi sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi sendu.
"Hiks.. "Lelaki kecil memegang pundak adiknya, bingung kenapa gadis kecil tiba tiba menangis?
"Kamu kenapa, Rahel?"
"A-ku gamau kehilangan kaka "lirih Rahel sembari menatap Rachen lemah.
Rachen menangkup kedua pipi gembul milik Rahel. Menatap adiknya ini sayang.
"Kaka ga akan pernah tinggalin kamu, meski masalah yang kita hadapi besar, kaka akan selalu menjaga kamu dari siapapun itu. Karena kita kembar, pasti kalau jauh kita akan saling rindu. Aku ga akan tinggalin kamu de... "
Rachen memeluk tubuh Rahel erat, memberikan ketenangan disana.
"Kaka sayang sama adek"
"Adek juga sayang sama kaka..."
Flassback off
Kejadian dimasa ia kecil itu seakan tergiang giang dipikiran Rahel. Ia rindu dengan kaka nya itu. Ia ingin seperti dulu.
Rahel berjalan lemah kearah nakas, mengambil sebuah foto yang terpajang dibingkai kecil. Foto itu tampak berdebu, namun tak mengurangi keindahan nya.
Rahel mengusap debu itu pelan, menatap foto itu penuh arti. Disana ada gambar Rachen dan dirinya yang tengah tersenyum bahagia. Memperlihatkan gigi bagian kanan Rahel ompong. Haha sangat menggemaskan.
"Aku kangen kaka...."lirihnya memeluk bingkai itu.
***
Hari hari telah Rahel lewati dengan kesepian. Vano yang hilang entah kemana, Rafen yang bersikap semakin dingin padanya, Andra yang juga sepertinya menjauh darinya.
Lalu kini siapa yang harus ia percaya?
Rahel duduk diranjang empuk miliknya sambil memainkan hp.
Ting!

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...