Katanya cinta itu bisa membuat kita semakin kuat, bahkan lebih dari apapun.. tapi apakah cinta mampu membuat kita bisa kembali seperti pribadi yang lebih baik?
Tuhan itu adil, memberi kita kekuatan dengan cinta.
Tapi kita malah melanggar aturan untuk mencintai seseorang..
Komitmen antara satu dengan yang lainnnya itu sangat dibutuhkan, tapi akankah dari mereka yang akan melanggar aturan dalam mencintai?
Kesetiaan seseorang itu yang paling berharga dalam merasakan cinta. Karena tak akan ada pengkhianatan kalau kita selalu setia.
Cinta itu indah, tapi yang membuatnya semakin buruk itu saat kita saling mengkhianati.
***
Yang pertama dilihat itu ruangan bernuasa putih, bunyi alat detak jantung itu membuatnya tau sekarang ia ada dimana.
"Shh...."
Gadis itu meremas perutnya kuat kuat, sakit diperutnya itu semakin menjadi.
"Sa-kit.."lirihnya pelan.
Rafen yang baru datang dari kantin pun langsung berlari ke bangkar Rahel.
"Lo kenapa?"panik Rafen.
"Per-ut akh..!"
Karena terlalu panik Rafen berlari keluar untuk mencari dokter yang menangani Rahel.
Dokter itu pun masuk lalu menyuruh Rafen untuk keluar.
"Gue ga mau kehilangan lo.."gumamnya pelan.
***
Sudah dua minggu Rahel dirawat, dan sudah dua hari itu pula Rafen menemaniya.
Tapi hari senin ini Rahel kembali memasuki sekolah tercintanya. Ada sedikit keanehan, tadi Rafen tidak menjemputnya ke sekolah. Menyebabkan Rahel harus berangkat sekolah sendiri.
Sesampainya di sekolah ia disambut heboh oleh Vano.
"Caelahhh sahabat gua sekolahh lagii "
"Gua kira lo udah mati nyet"
Rahel melotot kearah Vano. Enak sekali cowok itu bicara. Dasar sahabat laknat!
"Lo nyumpahin gua mati iya?"
"Salah satunya "
Rahel mendengus kesal, malas berdebat dengan cowok bencong ini.
Rahel memilih keluar kelas menuju toilet, sekedar cuci muka.
Tubuhnya masih sedikit lemas, perutnya juga terkadang suka keram sendiri.
"Punya penyakit ternyata ga enak"gumamnya pelan.
Rahel berjalan tertatih, tapi langkahnya terhenti dikala melihat dua orang yang tengah bercengkrama.
Suara yang cukup familiar itu membuat Rahel penasaran.
Ia berjalan mendekati sumber suara itu.
"Aku kangen sama kamu"
Deg!
Kenapa hati Rahel seakan perih mendengar suara itu, suara yang kemarin menemaninya saat sakit? Kangen?
"Aku juga sangat rindu sama kamu Fen... "
"Bisahkah kita menjalin hubungan lagi?"
Rahel memejamkan matanya erat erat, dadanya sakit. Matanya memanas tak kuat menahan air mata. Kakinya sangat lemah untuk membopong tubuh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...