"Hel ayo dong jawab pertanyaan gw!! Lo semalem jalan sama Rafen? "
Rahel sudah sangat bosan, sedari tadi Vano merengek agar Rahel menjawab pertanyaannya.
"Kalo iya? "tantang Rahel.
"Gilak sih keajaiban! Seorang Rahel pacaran? Dih ga nyangka gw haha"ledek Vano.
Rahel menoleh, berdecak kesal.
"Gw juga manusia bego"sinis nya.
"Wuuu santai mbakk "
"Rahel "
Wanita yang memiliki nama itu pun menoleh.
"Apa?"
"Temenin gw ke perpus "ajak Rafen.
"G"
Vano hanya celingak celinguk menatap mereka berdua.
Sungguh dirinya menjadi nyamuk sekarang.
Berasa jadi nyamuk gw gaiss. Batin Vano.
"Pliess, gw mau sama lo"
Rahel pun akhirnya pasrah, ia sedang malas untuk berdebat.
"Gc"
•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏•
Banyak sekali buku buku yang ingin Rahel ambil. Namun, ia males untuk mengambilnya.
"Lo mau yang mana?"
Rahel hanya menggelengkan kepalanya.
Rafen langsung mengambilkan novel tersebut yang berada dipaling atas.
"Being with you is my highest dream?"
Dengan cepat Rahel merampas buku yang dipegang Rafen.
"Oh iya, pulang sekolah nanti gw jemput"
"Ngapain?!"
"Main ke rumah gw"
"Males"
"Nanti gw jemput"
Dasar keras kepala!
╯ω╰╯ω╰╯ω╰╯ω╰╯ω
Tok tok
Gadis itu menoleh, karena pintu kamarnya berbunyi.
"Gw Rafen "
Rahel beranjak dari kasurnya menuju pintu.
"Ayo, lo udah rapih kan?"
"Udah"
Lantas Rafen pun menarik tangan Rahel untuk pergi dengannya.
"Kemana?"
"Kerumah gw"
"Buat"
"Main aja"
"Oh"
Mobil mereka memasuki perkarangan rumah yang mewah.
Rahel berdecak kagum melihatnya.
"Turun"
Rahel mengangguk lalu keluar dari mobil Rafen.
"Ayo"
Sekali lagi Rahel mengangguk lalu mengekori Rafen dari belakang.
"Rafen "
Rahel diam mematung,mendengar suara seorang lelaki paruh baya itu.
Dia yakin kalau itu papah Rafen.
"Siapa dia?"tanya mr. Rama
Rahel menoleh lalu menatap Rafen tajam.
"Temen"
Deg
Kenapa rasa hati Rahel seakan sakit. Rafen menyebutnya kalau dirinya seorang teman?
Kenapa Rahel terlalu berharap lebih?
Rahel pun berjalan lalu menyalimi punggung tangan pria itu.
Tapi, terlebih dahulu Rafen mencegatnya.
"Ga perlu"
Jleb
Rahel melihat betul perubahan yang dihadapi oleh Rafen.
Pria itu menjadi sangat dingin, beda saat ada didekatnya.
"Kenapa"
"Gw bilang jangan!"bentak Rafen.
Rahel menatap Rafen tajam. Kenapa dia? Kan Rahel hanya bertanya!
Tanpa memikirkan Rafen, Rahel pun segera menyalimi punggung tangan pria itu.
"Saya Rahel "ujarnya dingin nan datar.
"Saya Rama, pap...."
"Ayo Hel, ikut gw"
♥♥♥♥♥♥
Assalamualaikum...
Hiya hiya hehe...
Au deh ini gaje banget!Sorry kalo ga nyambung yo..
Jgn lupa like and voment..
Terima kasih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
Storie d'amoreGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...