BAB 35~Menaruh Luka..

69 8 1
                                    

"Apa sebabnya saya masih sendiri? Luka yang kamu buat terlalu sempurna... "

***

Sudah dua hari yang lalu setelah kejadian itu dirinya menjadi sangat dingin dan pendiam. Bahkan ia pun juga sudah tidak makan nasi selama 2 hari.

Semenjak dua hari itu pun berita tentang Rahel yang katanya anak buangan itu tersebar luas diseluruh penjuru sekolah. Bahkan sampai ke sekolah lain.

Rahel menelungkupkan wajahnya diatas lipatan tangan.

Rasanya begitu menyakitkan. Semua orang menyinyirnya. Yah, dia harus mengganti rasa sedih itu dengan senyum palsu.

"Rahel "

Mazra, yah gadis sampai saat ini masih mau berteman dengannya.

"Kamu ga perlu sedih, semua orang cuma bisa nilai dari luarnya. Tanpa tau isi dari diri seseorang itu"

"Kamu ga perlu sedih, disini masih ada aku Ra-"

"Jauhin gue "

Mazra terdiam mendengar ucapan Rahel, kenapa dua kata itu mampu membuatnya terdiam?

"Ken-"

"Jauhin gue Mazra!"ucap Rahel tegas.

Kenapa ia ingin melakukan ini? Ia tak ingin Mazra tersiksa seperti dirinya. Gadis seceria Mazra ga boleh terpuruk seperti dirinya.

"A-aku ga bakal jauhin kamu Rahel! Meski sampai maut datang, aku akan selalu bersama dengan kamu!"teriak Mazra, mampu membuat semua orang menoleh kearahnya.

"Kenapa kamu minta aku buat jauhin kamu?"

"Gue ga mau lo ikut tersiksa kaya gue, pergi dari hidup gua mulai saat ini"

Rahel berniat beranjak dari sana, namun sebuah pelukan membuatnya terhenti.

"Aku ga akan pernah tinggalin kamu Rahel... "

Mazra, gadis itu memeluknya?

Pelukannya begitu hangat dan menyejukan, hati Rahel seakan tersentuh dengan pelukan itu.

"Sorry Maz, tapi memang seharusnya lo tinggalin gue"

Rahel lari tak peduli dengan teriakan Mazra yang teramat sangat memilukan.

***

Gadis itu berlari keluar kelas, mencari sebuah ketenangan.

Ia bahkan tidak menoleh kanan kiri saat menyebrang diluar sekolah. Hingga akhirnya...

Tiinn

"RAHEELL "

Brukk

Rahel terdiam, tubuhnya seakan kaku mematung diam ditempat. Kakinya seakan tak kuat menopang tubuh ini.

Ia menolehkan kepalanya kebelakang, disana banyak murid yang menolong orang itu.

Rahel mencoba melangkahkan kakinya ke tempat itu.

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang