Rafen tersenyum melihat Rahel tertawa bahagia.
Jangan sampai ia menyakiti hati Rahel. Menurutnya Rahel wanita tangguh.
Ia tak pernah menangis, meski masalah yang dihadapinya besar.
"Woy, ngapain lo bengong"
"Lo cantik"
Degdigdugdogdag.....
Gilakk
Entah kenapa akhir akhir ini Rahel suka merasa nyaman kalau didekat Rafen!
Jangan bilang kalau dia? Cinta??
Tidaktidaktidak!!
Hanya kata menjijikan jika itu ada dalam diri Rahel.
Tapi, nyatanya benar, kalau dirinya mulai mencintai Rafen??
"Hel, mending kita makan dulu yuk. Gw laper banget soalnya"
Rahel mengangguk lalu berjalan beriringan menuju sebuah cafe.
Disana banyak yang menatap Rafen lapar. Terpesona dengan ketampanan Rafen.
"Ck gila tuh cowok ganteng bangettttt"
"Omg omg gw sesek nafas ngeliatnyaaaaa"
"Deketin kali yh?"
"Itu siapa coba disampingnya? Kaya hama aja"
"Pacarnya kali? Cocok lahh "
"Anjirr pacarnya cantik bet. Cocok udah "
Rasanya Rahel ingin menampar pipi mereka.
Bilang kalau dirinya cocok dengan???Rafen!
Iuh inget musuh yah tetap musuh jerk haha.
"Kita cocok ternyata"bisik Rafen tepat dikuping Rahel.
"Ngarep!"
"Misi mas mba, mau pesen apa yah?"tanya pelayan itu ramah.
"Lo mau apa?"tanya Rafen.
"Sandwich, lecy foat "
"Ok, mba sandwich 2, lecy foat 2"
"Ngapain sih lo ikutin makanan gw aja!"dengkur Rahel.
"Wah kalian serasi banget yah"kata pelayan itu.
Rahel melirik tajam Rafen sedangkan yang dilirik hanya cengengesan tak jelas!
"Apa lo"
Makanan pun akhirnya datang. Rahel melahapnya dengan lembut.
Rafen sempat tertawa karena didagu Rahel terdapat saus.
"Nyisain buat tahun depan neng?"ledek Rafen.
"Bacot"
Rafen menggeleng pelan, lalu mengambil tisu dan menghapus bekas noda yang ada di dagu Rahel.
Keduanya sempat berpandang selama 10 detik, sampai akhirnya Rahel tersadar.
"Shit, nyari kesempatan lo"amuk Rahel sembari menepis kasar tangan Rafen.
"Yee gw tolongin malah marah"
♥♥♥♥♥♥♥
Assalamualaikum....
Kok garing yah hehe?
Maybe....
Aku lg mger ngetik, soo udah dulu yah...
Jgn lupa like and voment....
Terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up
RomanceGimana rasanya kalo punya pacar yang sering ngulang kesalahannya itu? Padahal dia bilang "aku ga akan mengulanginya lagi" Haha bahkan kata itu sudah basi guys. Dan pasti ada kalimat *kesempatan kedua. Hadehh udah dikasih kesempatan, eh ngulang kesal...
