BAB 20~Iya Tau

80 10 1
                                    

"Menyakiti seseorang itu ibarat melempar batu ke laut. Kamu tidak akan pernah tau seberapa dalam batu itu akan tenggelam"

****

Hari senin adalah hari yang paling Rahel benci. Dimana para murid harus berpanas panasan di lapangan.

Seperti saat ini.

Upacara sedang terlaksanakan. Dan paling parah lagi yang jadi pembina upacara adalah Pak Robi!

Ugh,guru kimia dengan sejuta kesereman yang tertampang diwajah nya.

Kepala botak kinclong, hidung pesek, bantet (gendut tapi pendek). Yaa begitulah sekiranya ciri ciri seorang Pak Robi

Tapi hanya Rahel lah yang menyukai pak Robi, sebab gadis itu jenius dalam pelajaran kimia. Pak Robi kan guru kimia.

Seluruh murid mengerang kepanasan, sudah 1,5 jam pak Robi ngomong masya allah.

"Paaa panas paa hadehh "

"Diem kamu Udin, tuh lagi potong rambut kamu"

"Rere, apa apaan kamu. Mau,, jadi cabe hah! Ubah rambutnya jangan warna merah"

"Heh Ucul, buka topi kamu. Mau jadi apa kamu pake topi warna pink "

"Lala ngapain pake make up kamu! Mau nikah ama Udin "

"Yee si bapak!! Najong ama si Udin gw "

"Rejeki nomplok "

Yeah, sekiranya itulah pertengkaran antara pak Robi dan muridnya.

Rahel hanya diam,mager untuk bicara.

Udara panas semakin menyinari dunia, sedangkan Pak Robi belum selesai bicara.

Rahel menghela nafas panjang lalu pergi meninggalkan lapangan.

Masalahnya ia sedang datang bulan,makanya mager.

Rahel mengumpat dalam hati, sangat kesal dengan gurunya yang satu itu.

Sampai akhirnya....

Brukk

Sial, pantatnya mencium lantai. Kurang apes apa coba dia hari ini.

Sebuah tangan terulur, Rahel pun mendongak.

Deg

Disana ada Rafen yang mengulurkan tangannya dengan wajah datar.

Rahel dengan cepat berdiri lalu pergi meninggalkan pria itu.

Tapi pergelangan tangannya terlebih dahulu dicekal oleh Rafen.

"Tunggu.... "

Jangan ge-er Hel, dia manggil lu paling nanya kamar mandi dimana!! Jangan halu dia bakalan suka sama lo lagiiii. Batin gadis itu.

"Lo kenapa?"

Rahel menghempaskan tangan Rafen yang mencekal nya lalu berbalik badan.

Menatap pria itu membunuh.

"Lo tanya gw kenapa? It's ok "

"Lo kenapa menjauh dari gw? "

Rahel menaikan satu alisnya ke atas, lalu tertawa renyah.

"Hahaha lo tanya gw kenapa menjauh? Yaampun Rafen, tentu gw akan menjauh! Karena diantara kita tidak ada hubungan apa apa!!"sinis gadis itu.

Rafen menggelengkan kepalanya tanda ia tak setuju dengan ucapan Rahel.

"Lo kenapa sih!"

Rahel menggeleng lalu pergi meninggalkan Rafen.

"GIMANA SEANDAINYA KALO GW BENERAN SUKA SAMA LO?"

Tubuhnya terpaku, tangannya mengepal kuat. Gadis itu memejamkan matanya rapat rapat. Mencerna ucapan pria itu.

"Gimana seandainya kalo gw beneran suka sama lo?"

Rahel menggeleng, ia kali ini ga boleh tertipu!

"Dan gw ga akan percaya!"ujarnya lalu berlari meninggalkan Rafen.

Sedangkan pria itu masih terpaku dengan ucapan yang ia keluarkan dari mulutnya sendiri.

"Gimana seandainya kalo gw beneran suka sama lo?"ulang pria itu pada dirinya sendiri.

Dengan pikiran sadar, Rafen menampar bibirnya sendiri.

Lalu menonjok tembok sekuat kuat nya, hingga berdarah.

"Lo ini apa apaansih Fen!! Dia itu bukan siapa siapa lo lagi!! Stop untuk berbicara kaya gituu! "

               ♥♥♥♥♥♥

Assalamualaikum....

Yess update lagu aku haha..
Sory kalo kurang seru, lagi banyak tugas wkwk.

Jgn lupa vote and coment..

Terima kasih..

Next

Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang