13. Perjodohan (Revisi)

2.7K 137 7
                                    

👉 Baca dulu 👈
👇
بسم الله ا لرّحمن ا لرّ حيم


...Happy reading...

"Qila cepetan, Kris bentar lagi sampe nih!" teriak Adz menyuruh Khasna untuk segera keluar dari kamarnya.

Khasna membuang nafas gusar. Ia benar-benar tak mau pergi keacara ulang tahun Hilmi, dari dulu ia paling tidak suka dengan acara yang berhubungan dengan pesta apalagi jika pergi bersama dengan Kris. Tapi disisi lain ia juga tak mau membaut Adz sedih. Bismillah. Khasna keluar dari kamarnya dan menemui Adz yang sudah menunggunya diruang tamu.

"Tumben lama sih!"

"Maaf" Tak lama suara klakson mobil terdengar nyaring.

"Tuh dia udah dateng nih," ucap Adz sambil berjalan keluar bersama Khasna.

Kris membulatkan mulut senpurna saat bidadari pujaannya keluar dari rumah, ia perhatikan dengan seksama setiap detail cipataan Tuhan yang begitu sempurna menurutnya. Gaun gamis berwana pink birunya yang polos, dengan kerudung syar'i yang membalut kepalanya hingga sampai pinggang cukup sudah membuat hatinya bergetar hebat. Ia terlihat sangat cantik meskipun tanpa make up.

"Woy!" Adz menepuk keras pundak Kris,yang ditepuk terperanjat kaget.

"Eh ya. Apa kabar Khas, Adz?"

"I'm fine," jawab Adz.

"Alhamdulillah ana baik." Khas menundukan kepalanya.

Jawaban yang sama namum berbeda. Guman Kris.

"Lo apa kabar?" tanya Adz.

"Gue...ya seperti yang lo liat,"
"Oke, ayo berangkat!"

Mereka pun masuk kedalam mobil. Khasna dan Adz duduk dikursi belakang, sedangkan Kris duduk sendiri didepan layaknya seorang supir yang sedang mengantarkan majikannya kesuatu tempat.

"Kris, lulus SMA lo mau lanjut dimana?"

"Ngga tau Adz, kalo ngga di Indonesia ya di Amerika. Kalo lo sama Khasna?"

"Kalo gue sih pengin lanjut di UI kalo lo Khas?"

"Khasna pengin memperdalam ilmu agama di Mesir."

"Ghem ghem. Ah bilang aja biar bisa sering ketemu sama mas Nabil heheh."

"Siapa Nabil?" refleks Kris.

"Nabil itu kakak kelas Khasna diponpes. Denger-denger si Khasna mau dijodohin sama ka Nabil loh....Ah...mereka pasangan yang serasi " jawab Adz.

Ssrrt...

"Auuu." refleks Adz saat tiba-tiba Kris ngerem ndadak, "Lo gimana sih Kris, lo ngerem ndadak banget, inget ada anak orang yang lo bawa!" jengkel Adz. Sedangkan gadis disampingnya menunduk sayu. Teringat kembali olehnya kata-kata abi dan uma nya beberapa hari lalu setelah Nabil pulang dari acara makan malam dirumah untuk kedua kalinya.

"Khas, sini abi sama uma mau bicara.Adhim dan Adz sini,kami mau denger pendapat kalian," ucap pak Fatah

Khasna dan Adz yang tadi hendak kekamar akhirnya duduk kembali. Adhim tersenyum jahil kepada kedua adik perempuannya. Ia memang sudah tau bahkan ia yang mengusalkan ide yang akan disampainkan orang tuanya.

"Khas, gimana pendapatmu tentang Nabil?" tanya abi.

"Dia orang baik dan shaleh," ucap Khasna datar tapi sedikit malu, baru kali ini abinya menanyakan pendapatnya tentang seorang ikhwan. Sedangkan Adhim tersenyum puas.

"Abi sama umma pengin banget punya mantu yang sholeh kaya Nabil."

Deg! Kedua putri di depannya mematung. Seditik kemudian saling tatap, seakan membaca pikiran masing-masing.

Cinta Sebening SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang