34. Tentu, aku lebih memilih Tuhanku (Revisi)

458 63 4
                                    

"Karena ada cinta yang lebih besar dari cinta yang mereka rasakan di keduanya. Mereka, dua remaja itu harus saling merelakan dan mengikhlaskan cintanya untuk mengejar cinta yang sebenar-benarnya cinta."

-Khasna-

By: Cinta Sebening Syahadat

Story by : Nayra Lii

🌷HAPPY READING 🌷

Adz  duduk malas di bangkunya sambil menelungkupkan wajahnya di kedua tangannya yang terlipat diatas mejanya.

Hari ini dia begitu malas entah tahu kenapa. Atau mungkin ia malas karena dari jam pertama sampai jam ketiga pelajaran kosong karena para guru sedang mengadakan rapat? - sedangkan ia sudah mengerjakan semua tugas guru yang mengajar dari jam pertama sampai ketiga - Itu mungkin saja.

"Kenapa?" suara bariton yang tak asing terdengar dekat di telinganya di barengi dengan usapan lembut di kepalanya yang tertutupi jilbab putihnya.

Adz mengangkat kepalanya, dilihatnya Kris yang duduk di depannya, "Gak tau aja lagi malas, gak enak badan."

"Gue antar ke UKS!" Terdengar perintah bukan pertanyaan.

"Gak usah lah Kris," tolak Adz lembut.

Satu nilai plus tambahan yang di berikan Adz untuk Kris selain karena Kris tampan, pintar, dan baik, Kris juga orang yang perhatian. Itulah mungkin yang membuat Adz menyukai Kris. Bertambahlah rasa suka Adz pada Kris karena perhatian kecil yang di berikan Kris tadi.

Adz menoleh ke arah kirinya, di lihatnya Azni yang sibuk menyalin tulisan temannya di bukunya, "Emang ada PR?"

"Ada, PR nya pak Fakhri," jawab Azni lalu menutup buku temannya lalu berjalan untuk mengembalikan buku teman kelasnya yang ia pinjami.

Adz menepuk jidatnya, ia lupa mengerjakan PR dari pak Fakhri si guru killer. Tuh emang dasar yah sih guru es, tiap ngajar pasti kasih hadiah PR!_ batin Adz.

"Kenapa?" tanya Kris lagi.

"Gue lupa bikin PR nya pak Fakhri," ucap Adz tak bersemangat, "Lagian ya, tuh guru kan bentar lagi bakalan out dari sekolah ini seminggu lagi buat nerusin pendidikan S2/3 atau apalah itu loh, bukannya ngringanin tugas malah nambahin tugas lebih banyak. Emang kita murid apa robot sih?" gerutu Adz.

Kris menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali sambil tersenyum, lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kursinya sendiri, ia membuka tasnya lalu mengeluarkan buku tugas matematikanya untuk di berikan pada Adz.

"Apa?" tanya Adz yang tak tahu maksud Kris menyodorkan buku bersampul coklat itu di hadapannya.

"Salin aja PR gue," ucap Kris.

Adz tersenyum mendengarnya lalu langsung mengambil buku itu dari Kris dan mengucapkan terima kasih.

"Kalo udah Lo taruh di dalam tas Gue ya? Gue mau kumpul ama anak-anak basket dulu," ucap Kris yang diangguki Adz.

Adz lalu mengeluarkan alat tulis nya, mulai menyalin pekerjaan PR Kris (Jangan di tiru ya temen-temen! Jangan nyontek!)

Dengan semangat 45 Adz menyalin pekerjaan yang Kris kerjakan tanpa rasa malu dan takut dosa. Dan kurang dari lima belas menit 10 soal beserta jawaban sudah tertulis rapi di bukunya. Kemudian setelah itu ia berjalan menuju tempat duduk Kris, tanpa meminta izin ia langsung membuka tasnya, lalu memasukkan buku itu ke
dalam tas.

Cinta Sebening SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang