Assalamu'alaikum semua
Sudahkah kalian membaca Al-Qur'an hari ini?
Jangan baca cerita ini jika melalaikanmu dari ibadah☺
Terima kasih saya ucapkan untuk kalian yang masih setia menunggu cerita ini❤Hak cipta dilindungi oleh Allah swt dan Undang-Undang🇮🇩
---Saya yakin, kalian tahu bagaimana cara menghargai sebuah karya 😊---
🌷HAPPY READING🌷
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan."
Umma masih duduk di kursi sambil menatap pintu ruangan di depannya yang di dalamnya terdapat Khasna.
Sedangkan Abi dan Adhim sedang di mushola rumah sakit untuk menunaikan ibadah sholat isya, umma yang sedang berhalangan memilih menunggu Khasna di depan ruangannya.
Dari arah kiri seorang suster terlihat membawa sebuah tas yang sedikit lusuh yang sudah berubah warna bercampur amis darah yang sudah mengering.
Duuggg.
Suster itu tak sengaja terjatuh tepat di hadapan umma, membuat isi dalam tas itu keluar berserakan.
Umma segera jongkok, membantu suster itu merapikan barang-barang yang ia duga adalah barang milik gadis tabrak lari yang meninggal beberapa jam lalu.
Umma seperti tak asing dengan semua benda dari dalam tas berwarna ungu dengan motif bunga-bunga kecil berwarna putih.
Nafasnya seakan tercekat saat membalik sebuah buku, tertera di sampul buku nama yang tak asing baginya.
Jantungannya mulai berdetak tak karuan. Pikiran negatif seketika berkeliaran bebas di kepalanya.
"Suster... semua barang ini...." umma tak kuasa melanjutkan ucapannya. Ia ikut berdiri setelah semua barang yang jatuh di masukkan kembali ke dalam tas.
Seakan mengerti arah pertanyaannya suster pun menjawab, "Ini semua adalah barang miliki korban tabrak lari yang tewas beberapa jam lalu bu."
Jantungnya seakan berhenti berdetak. Matanya yang berembun perlahan mulai mengeluarkan air mata.
Seketika ia teringat jam tangan putih dan cincin emas yang dipakai gadis itu saat gadis itu memegang pergelangan tangan kirinya. Dua benda yang tak asing menurutnya.
"Asal sekolah?"
"SMA N...." suster itu menjawab.
Kenyataan itu membuat umma semakin sakit.
Drrrt drrrt.
Bunyi ponsel umma seketika berdering. Segera wanita paruh baya itu mengangkat panggilan dari nomor tak di kenal.
"Selamat malam, dengan ibu Malikah?"
"I-iya dengan saya sendiri, siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sebening Syahadat
Novela JuvenilAku, Tuhan, Kamu dan Dia Khasna menghela nafas, "Ceritanya ada dua muda-mudi yang saling cinta. Namun harus saling mengikhlaskan karena perbedaan diantara keduanya." "Kalau benaran cinta kenapa gak berjuang untuk mendapatkannya?" "Karena ada cinta y...