Assalamu'alaikum semua....
Selamat pagi, siang, sore dan malam....
Alhamdulillah siang menjelang sore ini author bisa up lagi😊Adakah yang merindukan cerita ini?
Tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama😊
Selamat membaca dan maaf atas segala typo🙏Gadis berkerudung putih itu tengah berdiri menatap kosong pemandangan taman kecil yang dipenuhi tanaman bunga dan berbagai jenis bumbu dapur dari balik balkon kamarnya. Mata beningnya berkaca-kaca, tak butuh waktu lama hingga butiran kristal itu perlahan jatuh dari kelopak mata indahnya.
Ia menatap ke langit, malam yang gelap ditemani rintik hujan. Hawa malam yang dingin ini tak membuatnya enggan untuk pergi dari tempatnya berdiri sekarang.
Entah mengapa sikap Adz yang menjauhinya menjadi bomerang sendiri untuk Khasna.
Ia terus memikirkan sikap Adz yang menajahuinya akhir-akhir ini.
Di sisi lain Adz terus memobalak-balik kan badan kanan kiri sambil memeluk erat bantal gulingnya. Ini sudah hampir setengah jam ia coba tidur, namun matanya tetap enggan tidur ke alam mimpi, ia mencoba menutup matanya yang sudah mengantuk, namun entah mengapa kesadarannya masih enggan beristirahat.
Kepala Adz terasa ingin pecah, terlalu banyak yang ia pikirkan akhir-akhir ini. Tubuh, pikiran, waktu juga hati terasa di kuras habis.
Gadis itu lalu bangun dari kasur nya, berjalan ke arah balkon kamarnya, membuka pintu lalu menatap indah sinar rembulan. Ia memejam kan mata sambil mengambil nafas banyak, lalu perlahan mengeluarkan nya dari hidung sambil membuka mata. Ia lakukan hal itu beberapa kali, jiwa nya terasa sedikit lebih tenang, meskipun hanya berkurang berkisar 2% saja.
Kepala gadis itu tiba-tiba menoleh ke samping kiri, melihat gadis lain seusianya yang sedang berdiri mematung melihat ke arah depan, namun mata itu terlihat kosong, ada bulir air di pipi nya. Tak salah lagi, gadis itu habis menangis.
Jujur Adz merasa sakit hati nya melihat gadis yang bertahun-tahun lamanya tumbuh bersama nya sedang menangis, ada penyesalan dalam diri Adz melihat wajah sayu itu yang bersedih. Adz tahu, bahwa diri nya disini yang bersalah, namun ego nya jauh lebih tinggi untuk sekedar mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Adz membuang nafas gusar, kembali masuk ke dalam kamar, ia rasa ia harus meminum obat tidur agar ia bisa tidur pulas hari ini.
☆
Di lain tempat seorang pemuda tampan bertubuh jangkung itu tengah berdiri dari balik jendela kamarnya menatap halaman luar ditemani rintik hujan.
Pikirannya melayang jauh ke belakang. Awal pertama ia bertemu dengan gadis kecil bergamis biru itu, yang mungkin menjadi kisah cinta monyet pertamanya.
Ujung kedua bibir Kris terangkat membentuk senyuman indah kala mengingat kejadian itu yang masih membekas di otaknya. Kejadian di masa lalu yang menguatkan tekad nya untuk kembali ke tanah air.
Kris mengangkat boneka milik gadis kecil yang tertinggal waktu itu, sampai sekarang ia masih menyimpannya.
Ia masih mengingat jelas wajah gadis kecil pemilik boneka ini, sekalipun ia lupa dengan wajah abi dari pemilik boneka ini.
Hai boneka cantik? Apakah kau merindukan tuan mu? Kalau iya, sama. Aku pun merindukan nya. Ucap Kris sambil menatap boneka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sebening Syahadat
Ficțiune adolescențiAku, Tuhan, Kamu dan Dia Khasna menghela nafas, "Ceritanya ada dua muda-mudi yang saling cinta. Namun harus saling mengikhlaskan karena perbedaan diantara keduanya." "Kalau benaran cinta kenapa gak berjuang untuk mendapatkannya?" "Karena ada cinta y...