﷽
Assalamu'alaikum
Happy reading
Khasna sedang memakai kaos kakinya setelah melipat mukenah yang tadi ia gunakan untuk sholat ashar."Khas, lo kenal Kris di mana? Sejak kapan?" tanya Intan dengan mata berbinar-binar.
"Oh ya Khas, lo kok bisa kenal sama Kris?" tanya Bila.
"Kalo tanya satu-satu dong," timpal Putri.
Intan dan Mila hanya membalasnya dengan manyunam bibirnya. Khasna tersenyum, lalu menjawab pertanyaan teman-temanya.Setelah selesai mereka kembali ke panti, karena mereka tadi melakukan sholat ashar di masjid dekat panti.
Setelah sampai dipanti mereka langsung pamit kepada pengurus panti dan anak-anak panti karena mereka akan membagikan nasi kotak kepada yang membutuhkan.
"Oke guys, saya akan membagi kalian dalam beberapa kelompok untuk membagikan nasi kotak dan sembako," ucap Hilmi dengan tegas. Kris tak menyangka temannya yang absourd itu bisa serius dan tegas.
"Kelompok putra pertama yaitu gue, Kris sama Rendra, kelompok dua putra Dito, Ferdi dan Andre"
"Kelompok satu putri Khasna dan Putri, kelompok dua putri Intan, Mila dan Lila" Himi menghela nafas pendek.
"Untuk pembagian lokasi, kelompok satu putra pergi ke daerah timur, kelompok dua putra ke daerah barat. Untuk kelompok satu putri ke daerah utara, dan kelompok dua putri ke daerah selatan. Untuk sasaran pembagian nasi kotak dan sembako sama seperti biasa yaitu anak jalanan, pedagang kaki lima, orang-orang yang membutuhkan dan perkampungan di daerah kumuh"
Mereka mengangguk, lalu mereka segera pergi ketempat yang sudah di tentukan menggunakan angkot. Setiap anak membawa nasi kotak dan sembako 20 bungkus.
.
.
.Khasna duduk gelisah di ruang tamu panti, dan untuk menenangkan dirinya ia beristighfar lalu berzikir.
Dalam hati ia berdoa semoga teman-temannya yang lain dan anak-anak panti segera pulang ke panti setelah melaksanakan ibadah sholat maghrib.
Khasna sendiri sedang tidak bisa melaksanakan ibadah sholat maghrib karena tepat setengah jam yang lalu ia kedatangan tamu bulanan.
Namun bukan berarti Khasna hanya berdiam diri, haid bukan penghalang bagi seorang muslimah untuk beribadah kepada Tuhannya.
Memang ada amalan ibadah yang dilarang dilakukan wanita saat haid, seperti melakkukan ibadah sholat; puasa; berhubungan suami istri; menyentuh al-qur'an
Empat mazhab dalam Islam, yaitu Syafi'i, Hambali, Hanafi, dan Maliki sama-sama berpendapat, menyentuh Al-Qur'an terlarang untuk wanita haid.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW: "Tidak boleh menyentuh Al Qur'an kecuali engkau dalam keadaan suci." (HR. Al Hakim). ;
Membaca Al-Qur'an
Pendapat empat mazhab tentang membaca Al-Qur'an lebih beragam daripada pendapat tentang menyentuh Al-Qur'an.
Dalam kasus membaca Al-Quran tanpa menyentuh mushaf, mazhab Syafi'i, Hambali, dan Hanafi sepakat bahwa membaca Al-Qur'an dengan suara dilarang untuk wanita haid dilarang.
Larangan perempuan haid atau nifas membaca Alquran berdasarkan qias keadaan haid atau nifas dengan keadaan tidak suci dalam kondisi junub. Rujukannya adalah hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Salamah dari Ali bin Abi Thalib, "Adalah Rasulullah saw. senantiasa membaca Alqur'an di setiap kondisi kecuali janabah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sebening Syahadat
Genç KurguAku, Tuhan, Kamu dan Dia Khasna menghela nafas, "Ceritanya ada dua muda-mudi yang saling cinta. Namun harus saling mengikhlaskan karena perbedaan diantara keduanya." "Kalau benaran cinta kenapa gak berjuang untuk mendapatkannya?" "Karena ada cinta y...