Jadikan Al-Quran sebagai bacaan utama mu
Semoga cerita ini tidak melalaikanmu dari ibadah dan rutinitasmu
Semoga ada hikmah yang dapat di ambil
Aku yakin kalian tau bagaimana cara menghargai sebuah karya tulis
🌹HAPPY READING🌹
Hari ini Adz berangkat ke sekolah tidak bersemangat. Raganya memang berada di sekolah, namun pikiran dan jiwa gadis itu entah berada di mana.
Adz menghela nafas kasar. Wajahnya mendongak, melihat pintu ruang kelas di depannya.
Membuang nafas secara perlahan sambil mengucap basmallah ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kelasnya sambil mengucap salam.
Tidak ada raut ramah dan senyumnya seperti biasanya. Gadis itu menampilkan wajah datar nan sayu, sangat jelas terlihat di wajahnya mata yang sedikit membengkak dan memerah, jangan lupakan kelopak matanya yang coklat serta ujung hidung yang memerah.
Sedari semalam ia terus saja menangis hingga ia akhirnya bisa tertidur tiga puluh menit sebelum adzan subuh berkumandang, dan bangun lagi untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam, setelah itu membantu sang umma di dapur.
Adz melihat pemuda dengan warna kulit yang mencolok dari teman-teman sekelasnya yang lain. Wajah putih mulusnya yang blasteran terlihat sangat khusuk membaca sebuah buku yang ia letakkan di atas mejanya. Jangan lupakan alis tebalnya yang sesekali terlihat mengkerut sehingga tampak jelas kedua alisnya yang menyatu. Tampak jelas ia tengah berfikir.
"Adzkiya....." suara teriakan itu membuat Adz terkejut, begitu juga dengan penghuni sekelas itu tak terkecuali pemuda yang sedari tadi fokus membaca buku, mengangkat wajahnya yang langsung netranya bersitatap dengan Adz.
Pemuda yang tak lain Kris itu segera mengalihkan wajahnya kembali pada buku di depannya.
Ada apa dengan Kris? _ batin Adz.
Brukk
Seorang gadis seusianya mendadak memeluknya dengan erat, membuatnya hampir jatuh jika tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya yang mendapat pelukan mendadak dari sang sahabat.
"Lo kemana aja sih? Udah tiga hari ini lo gak berangkat sekolah, di chat dan di telepon pun gak di angkat." Bina, gadis yang tadi memeluknya melepaskan pelukannya. Menatap sang sahabat yang sudah tiga hari ini tidak berangkat sekolah.
"Iya nih Adz, lo kenapa gak bisa di hubungin?" Adz menoleh ke arah Salsa yang bertanya.
"Gu-gue cuma kecapean," jawab Adz meyakinkan.
Ketiga sahabatnya saling pandang sebelum akhirnya kompak mengangguk.
"Btw selamat ya buat lomba kemarin, lo hebat! Gue bangga punya sahabat berprestasi kek lo," ujar Bila sambil tersenyum tulus.
"Terima kasih," jawab Adz tak lupa dengan senyum manisnya.
Kemudian Adz dan ketiga sahabatnya berjalan menuju kursi masing-masing. Netra Adz tak luput sesekali menatap ke arah Kris, pemuda itu terlihat berbeda. Dan ia tidak tahu apa yang membuat sikap Kris berbeda..
Maaf.
•┈❅❅❅❦ ȧ§❦❅❅❅┈•
Detik berubah menjadi menit, menit berubah jam. Dua puluh empat jam menjadi sehari penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sebening Syahadat
أدب المراهقينAku, Tuhan, Kamu dan Dia Khasna menghela nafas, "Ceritanya ada dua muda-mudi yang saling cinta. Namun harus saling mengikhlaskan karena perbedaan diantara keduanya." "Kalau benaran cinta kenapa gak berjuang untuk mendapatkannya?" "Karena ada cinta y...