16. Lisa pulang (Revisi)

1.5K 109 4
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

🍁HAPPY READING🍁

Khasna memasuki rumahnya dengan kaki sedikit pincang, kakinya sedikit ia seret.

"Assalamu'alaikum," salam Khasna.

"Wa'alaikumussalam, eh Khasna dah pulang," kata umma setelah Khasna mencium punggung tangan kanannya.

"Ya udah sekarang cepat ke ruang makan, yang lain dah pada nunggu sayang."

"Baik Umma," jawab Khasna setelah itu pergi ke ruang makan. Umma yang melihat anaknya berjalan dengan kaki sedikit diseret pun bertanya," Astaghfirullah, Khasna kaki kamu kenapa? Kok jalannya gitu?" tanya Umma sambil menghampiri Khasna yang sudah berhenti berajalan, lalu membalikkan badannya menghadap Umma nya.

" Oh ini gak papa kok ma, tadi Khasna ke serempet motor ma, terus Khasna jatuh deh." Khasna tidak memberitahu kenapa ia bisa sampai terserembet.

"Astaghfirullah sayang, lain kali hati-hati ya jalannya. Udah kamu makan dulu, lalu di obati lukanya, takut infeksi." Umma mengelus sayang pucak kepala Khasna yang tertutup khimar. Setelah itu pergi ke ruang makan.

Adz yang menyadari Khasna berjalan dengan kaki sedikit pincang pun bertanya, "Kaki mu kenapa?" Sambil menujuk dengan dagu, kini semua mata tertuju pada Khasna.

"Oh ini tadi aku keserempet motor ka," jawab Khasna enteng, sedang yang bertanya tadi terkejut.

"Apa? Keserempet? Siapa yang udah nyerempet kamu Khas? Biar aku kasih pelajaran." Adz sudah berdiri dari duduknya sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Em gak papa ka, lagi pula orangnya juga udah minta maaf kok."

"Ya tapi lihat tuh kakimu sampai pincang jalannya, kalo kenapa-kenapa gimana?"

"Udah gak papa ka, lagian tadi udah diobatin sama Tania kok," jawab Khasna setelah itu menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya"

"Tania? Siapa Tania?" kepo Adz. Namun tak mendapat jawaban dari Khasna.

"Kalo di tanya tuh di jawab!" sindir Adz.

"Kalo lagi makan itu gak boleh ngomong." Lisa angkat bicara yang diberi jempolan oleh Khasna.

Adz memanyunkan bibirnya, "Ya udah cepetan makannya lalu cerita ke kita!" putus Adz.

Beberapa menit kemudian Khasna pun sudah selesai sarapan, "Jadi siapa Tania?" tanya Adz langsung, sedangkan Lisa yang disebelah Adz pun hanya geleng-geleng kepala.

Setelah minum air Khasna menjawab, "Orang yang udah obatin luka aku."

Adz menghela nafas berat, " Iya aku tau, tapi maksud aku bukan itu Khasna Syaqila Syabani Al Fatih"

"Aku gak tau siapa dia, tadi saat perjalanan pulang kerumah aku liat ada motor yang rem nya blong berjalan ke arah seseorang, aku dah teriakin buat minggir, dia gak denger karena pake hendset, terus aku langsung lari tolongin dia deh," jawab Khasna panjang lebar.

"Ya Allah Khas, kamu kan gak kenal dia, kok mau tolongin sih? Lihat tuh kaki mu jadi luka," omel Adz.

"Emang kalo nolongin orang harus cuma sama yang udah di kenal?" timpal Lisa.

"Ya gak juga sih, tapi lihat tuh, kaki kamu jadi luka." Adz menatap tajam Khasna, sedang yang ditatap tersenyum tulus, kakaknya ini memang sangat menyayanginya.

"Menolong orang itu tidak memandang siapa orang yang kita tolong, siapapun yang membutuhkan pertolongan, selagi kita mampu maka kita harus membatunnya selama itu dalam kebajikan. Lain halnya jika orang minta tolong dalam kejahatan, maka kita harus menolaknya, itupun dengan pertama cara yang halus, kita nasehatin dia," jawab Khasna.

Cinta Sebening SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang