37. Kepikiran (Revisi)

317 53 1
                                    

Assalamu'alaikum semua.....
Part ini khusus Kris ya....

Sebelum baca jgn lupa basmalah dulu

🌷Happy Raeding🌷

Keadaan di ruang kelas IPA 2 terlihat
hening. Terlihat siswa-siswi penghuni kelas itu yang sebagian besar tengah serius memperhatikan guru yang tengah mengajar di depan mereka. Dan sebagian kecil yang terlihat tak memperhatikan.

Tettt tettt

Bunyi bel berbunyi nyaring. Kris melihat jam tangannya sekilas yang menunjukan jam 11.20. Ah terasa waktu berjalan cepat.

Memang setiap hari jum'at jam istirahat siang lebih awal, yang lebih tepatnya untuk persiapan sholat jum'at untuk para siswa dan guru yang beragama islam.

Sedangkan untuk siswi istirahat. Dan untuk siswa/siswi yang beragama selain islam mereka akan menuju kesalah satu ruangan yang di sediakan sekolah untuk bimbingan keagamaan. Di sana mereka mendapatkan siraman rohani dari pemuka agama mereka yang mayoritas beragama nasrani.

"Kris, gue ke masjid dulu ya!" Ucap Farrel teman semeja Kris sambil tersenyum ramah. Diikuti seluruh siswa yang ikut ke luar bersama menuju masjid, kecuali dirinya.

Kris menghela nafas. Memang di kelasnya ini cuma Kris yang beragama selain islam.

Tapi Kris tak mempermasalahkan. Sejauh ini setiap muslim yang ia temui selalu terlihat baik.

Kris lalu mengambil kitab suci dari dalam tasnya. Lalu berjalan ke luar kelas yang ternyata sudah di tunggu Yohanes Marthelius, atau yang biasa di sapa Jojo, teman sekaligus saudara seiman dengan nya.

"Shalom," ucap Jojo.

"Shalom," balas Kris dengan senyum tipis. Lalu ke duanya berjalan beriringan menuju ruang beribadatan.

Kris terdiam sebentar saat mereka tepat melewati masjid sekolah. Terlihat antusias para siswa dan guru yang berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan kewajibannya. Ia tersenyum tipis, merasakan kehangatan dan kedamaian dan berandai jika ia merupakan salah satu dari mereka.

Jojo menepuk pundak Kris. Kris yang tersadar dari lamunannya segera berjalan kembali.

Beberapa saat mereka sampai di ruangan rohani yang tak lebih besar dari ruang kelas di sekolahnya.

Terlihat sudah banyak yang berkumpul di ruang rohani itu.

Kris dan Jojo lalu duduk di kursi belakang yang  tersisa. Tak lama seorang pastor datang dengan wajah ramahnya.

"Shalom semuanya," salam pastor bernama Lucas yang tak lain adalah ayah dari Jojo.

"Shalom," jawab mereka kompak.

Lucas lalu melihat siswa-siswi di ruangan itu sambil menghitung jumlahnya.

"Lima belas anak, apa Marcus tak masuk lagi?" tanya Lucas yang yakin betul bahwa yang tak hadir adalah Marcus. Marcus memang sangat jarang terlihat saat siraman rohani akhir-akhir ini. Ah tidak, Marcus sudah sangat jarang datang di ruangan rohani maupun gereja sejak enam bulan yang lalu. Dan entah apa itu alasannya.

Semua murid tampak mengangkat bahu tak tahu.

"Adakah di sini yang sekelas dengan Marcus?" tanya Lucas.

Cinta Sebening SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang