15. Hati yang tersakiti (Revisi)

1.9K 126 4
                                    


Assalamu'alaikum semua❤

Sudahkah kalian membaca Al-Qur'an hari ini?

Selamat membaca
-----------------------
☆☆☆
-------------------

Sesampainya dirumah....

Kris memencet bel, dan tak lama kemudian pintu dibuka oleh seorang ibu berusia kurang lebih 40 tahun yang menggunakan khimar panjang. Yang tak lain adalah bu Lina, ibu kandung Kris.

"Alhamdulillah kamu udah pulang Kris." Bu Lina mengusap sayang kepala Kris. Sedang Tania sepupunya, yang merupakan anak dari om Dias bertanya-tanya dalam hati. Siapa wanita itu? Mengapa ia mengenakan pakaian seperti itu? Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana? Batin Tania.

Kris lalu meraih tangan wanita itu untuk dicium. Setelah itu Kris memperkenalkan Tania pada ibunya,"Bu, ini Tania, anaknya om Dias sama tante Meli," ucap Kris.

Mata bu Lina langsung berbinar, lalu beliau langsung mendekap tubuh Tania dengan erat, sedangkan Tania hanya bengong tak membalas pelukan wanita setengah baya itu. Bu Lina melepaskan pelukannya.

"Kamu sekarang udah besar ya. Tambah cantik. Terakhir tante liat kamu tiga hari sebelum kalian pindah ke Amerika. Eh ya udah Kris, sana ajak Tania ke kamar tamu, sebelah kamar mu. Kasihan dia, pasti kecapean ya habis perjalanan jauh." Bu Lina mengelus rambut Tania, setelah itu ia masuk kedalam rumah.

"Ayo!" ajak Kris.

"Ini kamar lo," ucap Kris setelah sampai dikamar tamu, sebelah kiri kamar Kris," Kalo lo butuh sesuatu bilang aja ke gue, gue kekamar dulu," ucap Kris setelah itu pergi dari kamar Tania menuju kamarnya untuk ganti baju.

Lima menit kemudian....

Brakkk

Pintu kamar Kris terbuka kasar yang membuat si empunya terkejut. Dilihatnya Tania dengan wajah penuh tanya dan marah.

"Lo utang penjelasan ama gue!" ucap Tania sambil menyandarkan tubuhnya didinding dekat pintu dengan kedua tangan menyilang didepan dada. Kris bertanya lewat tarikan satu alisnya. Meskipun Kris dan Tania sudah lama tinggal di Amerika tetapi bahasa Indonesia yang mereka ucapkan fasih karena setiap dirumah waktu tinggal di Amerika mereka selalu menggunakan bahasa Indonesia untuk mengobrol biasa.

"Siapa wanita itu? Kenapa pakaiannya kuno banget kaya gitu?" ucap Tania sambil menunjuk ke luar.

"Lo lupa ya, itu kan bunda gue, emang kenapa?" jawab Kris datar sambil merebahkan tubuhnya dikasur. Tania menghampirinya, duduk dikasur empuk Kris.

"Apa? Maksud lo? Bunda lo.."

"Ibu gue pindah agama. Dia sekarang sudah menajdi wanita muslimah yang taat pada agama barunya." Kris memejamkan matanya.

"What? Lo bego apa gimana sih Kris? Terus lo biarin wanita itu pindah agama gitu?"

"Bunda gue punya nama," ucapnya datar.

"Gue gak nyangka aja, bunda lo itu ya dulu sering banget ke gereja, eh tiba-tiba taunya pindah agama!" Ucap Tania kesal.

"Kenapa lo yang marah?"

"Ya habisnya bunda lo itu..."

"Dah sana pergi, gue mau tidur siang! Jangan ganggu gue."

"Jadi lo ngusir gue hah?!! Kris bangung!!" Tania menggoyangkan tubuh Kris yang sudah siap untuk tidur itu.

"Apaan si lo!"

"Anterin gue jalan-jalan. Gue bosen," bujuk Tania memelas.

"Sana jalan-jalan sendiri aja, kalo perlu minta di antar mang Toha. Gue ngantuk mau tidur!"

Cinta Sebening SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang