4.Fatahillah

565 127 8
                                    

Jarum Jam Menunjukan 03.00 pagi. Adam terbangun dalam relap malam, mencoba beranjak menuju masjid dan bertahajud, udara begitu dingin embun membasahi kaca jendela, tapi ada kesegaran yang menusuk hati untuk beranjak Menuju sang illahi.

Memulai mimpi dengan indahnya hari, di sepertiga malam mengadulah engkau, maka Allah akan datang jauh lebih dekat ketika yang lain berselimut kedinginan, cobalah bersujud, tuturan kata mengiringi doa, tasbih cinta membasahi bibir, melodi illahi mengalun mengisi rongga hati.

Di dalam masjid, Adam hanya sendiri, terasa sepi tapi dekat sang pemilik hati. Biasanya mereka tidak bangun sepagi ini kadang juga jam 03.30 mulai berkala mengisi masjid.

Adam menggunakan jaket sport biru, untuk menghalangi udara dingin bersentuhan dengan kulitnnya, uap hangat keluar dari mulutnya, pagi itu Adam mulai jalan pagi di sekitar kompleks pesantren, berkeliling sambil menghirup udara pagi yang segar kaya dengan oksigen.

Adam berjalan hingga pembatas portal, dia melihat penjaga pos santri masih terlelap tidur, ketika di perbatasan portal komplek santri Rijal dan Nissa, Adam tidak sengaja berpapasan dengan 2 santri putri, karena waktu masih gelap Adam tidak jelas melihat mereka, Adam yang penasaran mendekati Ke 2 wanita itu, mereka di sinari remang-remang lampu jalan,  rupanya mereka adalah Umi dan Hafidzah, Adam kira tidak akan ada orang Sepagi ini, mereka terlihat sedang menerawang dengan seksama siapakah yang datang menghampirnya.?

"Loh... umi..! ngapain jam segini?" tanya Adam penasaran.

"Adam juga ngapain?" Umi balik bertanya.

"Jalan pagi Mi(jalan pagi Mi)"
Jawab Adam singkat.

"Iya Umi juga nih, udah Sholat tahajud sekalian aja jalan pagi"

"Sama atuh(sama dong)"

Wanita bercadar itu menatap penasaran Adam.

Ia berbisik pelan di telinga Umi.
"Umi kenal.!"

"Kenal atuh Hafidzah, Adam itu sepupunya Umi, Adam itu baik kok orangnya"

Umi yang selalu berkata jujur tanpa kebohongan, membuat Hafidzah tersipu malu di buatnya.

“Kenapa Umi harus menerangkannya sama Adam” Pikir Hafidzah dalam benak hatinya.

"Ah, Umi bisa aja, yaudah Mi nanti di kira ada apa-apa lagi"

"Yaudah Dam, Umi juga mau pergi nih."

"Asalamualaikum Mi"

"Waalaikumsalam"

Adam pergi ke kamar dan melihat jarum jam sudah menunjukan 04.00, melihat beberapa santri piket membangunkan santri lain yang masih tertidur lelap.

"Loh kuwe(kamu) darimana Dam?" tanya Amir Penasaran

"Jalan-jalan aja Mir"

"Ayo siap-siap bentar lagi adzan loh"

“Ye tumben ngajak duluan"
Goda Adam pada Amir.

“Hehehehe"
Amir hanya menjawab terkekeh

"Iya siap mir"

Fadli mengahampiri mereka berdua, dengan sejadah telah bersandar di bahunya.

“Amir Alhamdulillah, lo bangun Mir" lagi-lagi goda Fadli pada Amir.

Adzanpun berkumandang.

Allahuakbar
Allahuakbar

Yuk ah berangkat nanti melayang lagi sorban keamanan pesantren kalau telat.

°°°

Kitab mimpi pesantren [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang