12.Pertemuan singkat dan ikatan

347 85 6
                                    

Keberadaan seorang tuan putri yang juga putri mahkota pesantren tidak banyak di ketahui oleh para santri.

Iya melilitkan jilbab pinknya, dan merapikan setiap centi jilbabnya sembari bercermin, hingga langkah terakhirnya adalah meletakan bros butterfly favoritnya, sesekali iya memasang wajah imutnya pada cermin mungkin jika cermin itu ajaib dia akan berkata kamu adalah Snow White wanita paling cantik di dunia ini, khayalnya.

Ini adalah hari bersih-bersih santri, para santri putri juga harus membersihkan jalan pesantren sampai gerbang masuk pesantren.

Tiba-tiba ada yang melongo dari pintu, wanita berwajah manis besuara merdu memanggilnya dan menyadarkan khayalan wanita berkulit putih dengan senyuman manis yang mampu menghipnotis orang yang memandanginya.

"Udah nih dandannya princes Rabi'ah".

Goda wanita itu pada rabi

"udah kok Ra, OK ficks berangkat"

Zahra dan Rabi berangkat bersama, sedang teman-temannya menunggu di depan asrama putri, bersih-bersih memang di bagi dalam beberapa kelompok, dan Asrama Rabi mendpat tugas membersihkan jalan pesantren.

"Dari mana aja Bi, lama banget, kita udah nungguin loh"

Protes Umi yang mulai bosan nungguin sahabatnya yang satu ini.

"Biasalah Mi, kalau Rabi kalau lihat cerminkan paling anteng banget, mana mau berhenti kalau belum seribu gaya"

Terang Zahra pada mereka dengan sedikit mengada-ngada.

"Iya maaf kelamaan yah"

Sambil mendekapakan kedua tangannya.

"Iya Bi soalnya semuanya udah kumpul, kan kita udah mau Go bersih-bersih"

Jelas Hafidzah.

"Ok, gak bakal sekali-kali lagi, aku janji"

Dengan mengacungkan jari kelingkingnya tanda berjanji.

"gak bakal sekali-kali lagi tapi berkali-kali"

Goda zahra pada Rabi, tapi Rabi membalasnya dengan senyuman.

"Nih Bi, kamu megang tong sampah"

Hafidzah sambil menyerahkan tong sampah berwarna merah Pada Rabi.

"Loh kok aku dapat tong sampah sih..!, berarti aku giliran mungut dong"

Protes Rabi dengan kening mengerut.

"Salah sendiri telat Bi, yang telat ya bagian mungut sampah dong"

Sindir Umi pada Rabi yang telat datang.

"Padahal baru aja dandan"
Gerutu rabi yang kesal dapat jatah mungut sampah.

Ketika wanita gendut itu datang semuanya siap-siap berbaris seala kadarnya

"Asalamualaikum"

Ucap wanita gendut yang berdiri paling depan.

"Waaalikumsalam"

Semua kompak kecuali mereka berempat yang sedikit menghiraukan salamnya.

"perhatian semuanya diam,itu yang di belakang jangan ngobrol"

Wanita gendut berpipi bakpao yang menjabat sebagai kebersihan Asrama, menunjuk ke arah mereka berempat yang sibuk mengobrol, dengan mata sinis melihat mereka.

Seketika mereka berbaris dan masuk barisan.

"semuanua sudah membawa peralatannya masing-masing"

Kitab mimpi pesantren [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang