Malam itu selesai introgasi.
Pantas saja Amir yang dari Tadi bergelagat aneh rupanya ia menyembunyikan mangga di lemarinya, yang ia temukan di depan asrama kemarin.
"Dam kullo(kullo) nyembunyiin mangga ini!"
Sambil membuka lemari dan memperlihatkan 2 buah mangga yang ada di lemarinya.
"Wah, makannya Mir jangan asal ngambil kamu ini, gak jelas halal haramnya namanya Subhat lo!, dan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Tinggalkanlah yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu.'" (HR. Tirmidzi, An-Nasa'i. Tirmidzi hasan shahih) oleh karena itu besok kita harus meminta kejelasan agar perkara ini tidak di ragukan.
Terang Adam
"Ya.. lo juga sih Mir!, kena akibatnya coba kalau lo ketahuan ngambil ini mangga.. hah.. Bisa-bisa lo langsung Get.. Out"
"ya.. Jangan nakuti aku dong dli, gini nih ceritanya"
Amir menceritakan hal yang terjadi padanya kemarin.
"waktu itu aku lagi berjalan di taman asrama, eh di depanku jatuh Ada 3 Mangga dari pada Mubajirkan jadi busuk gak di makan, mending kullo(aku) pungut aja, nah sekarang sisanya 2 deh soalnya 1 lagi udah aku makan.. He.. He.. "
sambil cengingiran
"Amir.. Amir..!"
Adam mengelengkan kepalanya.
"Kan ini mangganya gak jelas halal, haramnya, mending besok kita minta kejelasan sama warga pesantren"
"Tanya siapa Dam?"
"Siapa lagi kalau bukan Pak kiyai..!"
"seriusan Dam!"
Mata Amir meebulat, terbelalak kaget, dengan ucapan sahabatnya.
"Enggak kok bercanda, kita tanya petugas kebersihan aja, mang Acep!, kan dia yang bersihin dan memelihara taman"
Amir menghela nafas pelan, akhirnya ada kemudahan.
Keesokan harinya
Hari begitu cerah burung-burung berkicau, pesantren cahaya yang bersinar seantero nusantara para pencetak kesatria dan generasi bangsa yang agamis berakhlak mulia, termasuk ke-3 three musketeers, yang mencari kejelasan dari misteri mangga yang di temukan oleh salah-satu rekannya.
Tapi sherlock holmes Adam sudah tau tentang kasus ini, beberapa hari yang lalu ya, hal ini berkenaan dengan percakapannya dengan salah satu petugas A.K.A mang Acep.
Adam tau betul bahwa mangga pesantren boleh di ambil oleh santri. jika Amir teliti waktu ia kemarin di minta penjelasan, ketika Amir menerangkannya pada kang Ayub, kang Ayub tidak memarahinya, dan hanya tertawa balasan dari cerita Amir.Maksud Adam hanya memberikan pelajaran pada temannya Amir agar tidak berbuat sembarangan tanpa tau kejelasan suatu perkara.
Ke-3 orang itu melihat Mang Acep yang setiap pagi memeriksa kebersihan Komplek.
Amir masih mematung di tempat, tangannya gemetaran. sembari memegani 2 buah mangga yang telah matang, pandangannya cemas dan khawatir. Tugasnya sekarang meminta kehalalan kalau tidak ya..kemarahan.
Adam menahan tawa atas prilaku temannya di samping, ada rasa bersalah juga, tapi ini hanya untuk pelajaran bagi si gemuk.
"Astagfrulloh apa aku salah tidak memberitau Amir"
Benak Adam dalam Hati
"Yaudah cepetan Mir, mau nunggu jam berapa, keburu siang lagi"
Adam dengan mengetuk-ngetuk jam tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kitab mimpi pesantren [on going]
Teen Fiction(Proses Revisi tapi ngalem. 😊) Ketika dia pertama kali masuk pesantren, rasa ingin kembali pulang kadang muncul di benaknya, tapi dengan waktu dia mulai bisa memahami impiannya disini. Kisah ini di mulai di dunia cahaya, yah tepatnya dunia cahaya...