5.Rival di Maulid Nabi

473 116 1
                                    

Hari masih begitu pagi, seperti biasanya Adam selalu memulai harinya dengan sholat tahajud, karena memberi ruang batin damai relung kosong hatinya, memulai asma allah dalam doa, menyelipkan keselamatan dan keberkatan dalam lantunan kalam illahi.

Malam tadi Adam sudah berjanji pada mereka berdua untuk mengajaknya bertahajud, mereka masih meringkuk pada kasurnya, ia coba bangunkan mereka karena sudah janji, fadli mungkin tidak terlalu sulit tapi amir, dia memang sedikit sulit di bangunkan, sampai-sampai tadi malam amir mengancam Adam, untuk membangunkannya, dia bilang kalau susah siram saja.

Adam menarik selimut Fadli

"Fadli ayo bangun, katanya mau ikut tahajud"

Sambil mengguncang-guncang badannya.

whoooaaa...

Dia yang malah menguap

"Apaan sih lo dam!, baru juga jam segini, nanti dulu kek"

Dengan mata setengah terbuka.

"Emang kamu mau jam berapa bangun, waktu tahajud itu sekarang!"

"yaudah, gua bangun dam"

Sembari bangun dan duduk di kasurnya.

Sekarang giliran amir yang sangat sulit sekali untuk di bangunkan, biasanya memang yang gendut itu sulit di bangunkan, dia meringkuk mirip sekali beruang Grizzly berhibernasi.

"Mir, Mir bangun Mir, ayo tahajud"

Hal sama di lakukan Adam, ia menarik selimutnya Amir,

"ehh.. Malah dia pakek lagi"

eeemmmm

Amir malah menggeliat, sambil berbalik tubuh.

"Dasar gemuk, Mir.... amir.. ! "

Adam coba cubit kaki anak itu, dia hanya bergerak sedikit saja. Astagfirulloh tidurnya amir ini memang sudah overdosis dari yang lain, Harus dengan cara yang terakhir yaitu di siram dan ini adalah janji, tapi Adam tidak benar-benar menyiramnya, Adam hanya mencoba menakutinya.

"amir jika emang masih gak mau bangun, oke sudah saatnya pakek jalan terakhir yaitu di siram"

Sambil membisikan di telinga kanannya, tiba-tiba saja matanya terberalak bangun, dia langsung bangun dan mengahadap pada Adam.

"Oke dam aku bangun, jangan pakek acara siram-siram, udah tau malam ini dingin banget lagi..!"

Sambil kedua tangannya di kedepankan, dengan maksud menstopkan perbuatan Adam.

ketika akan bersiap berangkat ke masjid, lagi-lagi fadli tertidur dan bersandar pada lemarinya dengan kaki di kedepankan.

Adampun menepuk lemari fadli, dia terbangun kaget dengan ulah Adam.

BRUUUUKKKK

"Makannya jangan tidur lagi"

"Oke, boss"

Mereka berjalan sedikit sempoyongan menuju masjid.

Kitab mimpi pesantren [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang