"Black Card is my business card."
Lisa menyanyikan part lagu milik Ariana Grande berjudul 7 rings.
"Ini sepertinya milik orang tadi." Jennie mengingat kembali."Kau tidak punya niat untuk membeli sesuatu dengan kartu itu? Buy myself all of my favorite things." Ungakap Lisa, bangkit dari sofa.
Jennie yang mengetuk-ngetuk kuku jarinya diatas meja makan, masih berpikir keras dari perusahaan mana tuan kim itu? Sialnya, tadi Jennie tidak sempat menanyakan siapa tuan Kim itu. Awalnya, ia sama sekali tidak peduli siapa tuan kim dan dimana perusahaan kim. Namun, kali ini dia sangat menyesalinya. Mengapa tidak ia tanyakan pada pria tadi.
"Jen."
Jennie mengerutkan dahi masih berpikir keras.
"Jen."
Lisa membuatnya jengkel, Jennie mendesah berat.
"Apa sih Lis!."
"Nggak Jen, cuma mau ngasih tau kenapa ngga cari di google aja perusahaan kim itu?."
Jennie baru sadar lalu menenggelamkan kepalanya dimeja makan. Bodohnya Jennie, kenapa tidak berpikiran sampai sana?.
Lantas Jennie bangkit dari kursi dan segera menuju kamarnya mengambil handphone miliknya.
"Sama-sama." Teriak Lisa di sofa sembari memakan cemilannya dan tv yang menyala.
Jennie mengira perusahaan kim satu satunya di korea, namun setelah pencarian selesai, Jennie dibuat bingung dengan 50 perusahaan dengan nama yang sama.
Bagaimana ini?
Jennie mengacak-acak rambutnya frustasi.
Jennie kembali menuju ketempat lisa semula, sofa dekat Tv.
"LISAA~~." Jennie merengek.
"Help me pleasee..." Ucapnya Lagi.Lisa mengambil Hp milik Jennie, kemudian dia melihat hasil searching Jennie.
Lalu Lisa mengklik ikon "microphone" di menu pencarian."Oke Google, perusahaan kim di seoul yang CEO-nya punya asisten pribadi super ganteng ga ngerti lagi."
"Dasar."
Jennie hanya memutar bola matanya.
Jennie tahu betul sifat seorang Lalisa Manoban, anak Thailand tulen ini sangat amat cerdas dan pintar saat mereka menginjak kaki di sekolah menengah atas. Saat pertama kali bertemu, Lisa sama sekali tidak bisa berbahasa korea. Dia hanya bisa mengatakan anyeonghaseo. Namun, skill bahasa inggrisnya akan membuat kalian bungkam. Kebetulan, saat itu Jennie menjadi Chairmate-nya dan Jennie mengajarkan bahasa korea yang baik pada Lisa. Hingga sekarang, Lisa sudah fasih dalam berbahasa korea. Tambahan, sikap humoris yang dimilikinya mampu membuat seorang Kim Jennie yang dibilang cukup dingin ini tertawa sesaat. Jennie tak habis pikir dengan kelakuan konyol sahabatnya yang satu ini. Dulu, Lisa pernah dibully karena tubuhnya yang kurus. Yap, wanita satu ini sering sekali medapat serangan body shaming dari teman-temannya. Hal itu membuat Jennie sangat peduli dan menyayangi Lisa. Meski hatinya terasa amat menyakitkan, seorang Lalisa akan tetap tersenyum dan menutup semua kesedihan yang ia alami. Jennie sangat khawatir saat itu. Waktu itu, Lisa pernah mencoba aksi nekat, yaitu bunuh diri. Saat itu untung Jennie datang dan segera memeluknya memeberikan dia semangat dan mengatakan Lis! Mati bukan solusi!, buktikan pada mereka kamu masih bisa hidup bungkam mereka dengan kebaikan kebaikan kamu. Buat mereka menyesal. Lisa bilang, saat Jennie berbicara seperti itu, Lisa mulai tersadar bahwa mencintai diri sendiri lebih penting."Oh.. Jadi namanya Jungkook." Lisa ber-oh Ria.
"Nih Jen!."
Jennie tersadar dari flashback-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Card. || Taennie ✅
FanfictionKim Jennie seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di sebuah universitas korea terkejut karena menemukan sebuah BlackCard di dompetnya sejak dompetnya terjatuh dan ditemukan Kim Taehyung dalam keadaan mabuk. Saat Jennie mengembalikan Blackcard T...