Lonely Man

4.3K 497 33
                                    

Satu minggu sejak Jennie mencoba menghindar dari Taehyung. Jennie mencoba untuk masuk kantor setelah 3 hari dia tidak masuk.

Taehyung tentu merasa lega karena Jennie baik-baik saja meskipun sekarang Jennie menjadi sangat apatis.

Taehyung mencoba untuk menjelaskan padanya, tapi berkali-kali Jennie mengatakan bahwa Taehyung tidak memiliki sifat ke-profesional-an dan enggan mencampuri urusannya lagi.

Kemarin, Taehyung mengganti Smartphone nya yang rusak dengan Smartphone baru yang lebih canggih. Lagi, Jennie hanya berterima kasih karena itu memang tanggung jawabnya.

***

"Jungkook-ah, bukankah kau pernah putus dengan Lisa?." Taehyung memutar-mutar kursi yang didudukinya.

"Eoh, Darimana kau tahu?." Jungkook yang sedang mengerjakan pekerjaannya di atas meja dekat Taehyung berhenti sejenak.

"Seseorang." Jawab Taehyung. "Tapi, kenapa kau bisa kembali lagi dengannya?." Lanjutnya.

"Euum, Ceritanya panjang." Jawab Jungkook.

"Rangkum." Protes Taehyung.

"Aku tak pandai." Jawab Jungkook lagi.

"Kalau begitu intinya saja!." Suara Taehyung sedikit meninggi.

"Hyung!." Panggil Jungkook.

Taehyung yang memijat pelipisnya menatap Jungkook di sudut matanya lalu mengangguk mengisyaratkan dia bertanya kenapa.

"Mau aku bawakan obat?." Canda Jungkook.

Taehyung segera melepas sepatunya lalu melemparnya pada Jungkook.

"Aish! Jinjja!."

—— 🧸✨ BLACK CARD✨ ☘️ ——
- Chapter 37 Lonely Man -

"Eomma?."
"Siapa ini?."
"Eomma, ini Jennie."
"Aigoo, uri Jennie."

Jennie tersenyum,

"Eomma, Handphoneku rusak, aku mengganti nomor lagi."
"Eoh, geurrae."
"Bagaimana kabarmu, eomma?."
"Eomma sehat."

Dan seperti itulah percakapan anatar seorang anak dan ibu. Jennie menelpon ibunya tepat di jam istirahat kantor, kini ia berada di taman belakang dengan kotak makan yang sengaja ia bawa karena enggan makan di kafetaria.

Tak lama, seorang pria datang dengan dua kotak susu yang dia bawa.

"Ini." Pria itu memberikan susu kotak rasa stroberi kepada Jennie.

"Eomma, aku telpon lagi nanti."
"..."
"Eoh, kerom. Saranghae eomma."

Pria itu duduk di samping Jennie tepatnya kursi taman.

"Khamsahamnida, ketua Kim." Jennie menunduk.

"Kai, atau Oppa atau Kai Oppa. Panggil aku itu ketika diluar jam kantor."

"Ne, Oppa." Jennie sedikit menundukkan kepalanya canggung.

"Siapa tadi?." Tanya Kai.
"Ah, Ibuku." Jawab Jennie.

"Ibumu tinggal dimana?."
"Dulu saat bayi, kami tinggal di Seoul, tetapi setelah ayahku meninggal, kami pindah ke New Zealand atas amanat Ayahku." Ucap Jennie.

Black Card. || Taennie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang