Tiga Sekawan

3.5K 394 3
                                    

12:00 PM

"Kim Dong-Gun-nim."

"Ne, Hyun-bin sshi?."

Tidak biasanya Hyun-Bin memanggil Dong-Gun dengan embel embel 'nim'

"Aku mendengar Tzuyu."

"Aah~ iya, Kau sudah tahu rupanya?."
"Aku turut sedih mendengar hal itu, dan maaf aku tidak menjenguk putrimu."

"Tak apa apa Hyun-Bin kau baik sekali."

"Aku tak apa mengganggumu malam ini??."
"Tentu, Tidak. Aku sedang berada di rumah sakit sekarang. Tzuyu mulai stabil."

Hyun-Bin terkekeh kecil. "Malang sekali nasib anakmu."
Dong-Gun tentu tak suka dengan hal itu.

"Oh ya, aku akan mengajakmu dan Ok-vin untuk makan malam besok."
"Hm?!."

"Aku tunggu besok pukul 7 malam dirumahku, kita akan membicarakan nasib Taehyung dan Tzuyu, aku tidak mau setelah anakku menikah ditinggal penjara oleh istrinya."

Tut

Hyun-Bin mematikan sambungan telepon yang tentu saja membuat Dong-Gun sangat marah.

"Shibaaal!!!! ."
"Tua Bangka Brengseeeekkk!!."

Dong-Gun melempar telepon selulernya hingga berbentur dengan dinding, mengakibatkan telepon tersebut pecah berantakan.

"Bukankah besok dia menawari kita makan malam??."

Kim Ok-Vin datang membuka pintu, lalu menghampiri Dong-Gun di meja kerjanya. Ya, dia berbohong bahwa dia sedang berada di rumah sakit.

"Aku mendengar semuanya dari awal, kau menelponnya dengan loudspeaker."

Lalu Ok-Vin membuka laci kayu jati dibawah pigura besar berisikan foto dia dan Dong-Gun.

Ok-Vin mengambil pistol lalu memasukkan peluru didalamnya.

"Kau kesal dengannya??." Tanya Ok-Vin.

"Ya." Jawab Dong-Gun.

Lalu Ok-Vin melempar pistol tersebut dan Dong-Gun menangkapnya dengan tangkas.

"Ayo jebak." Bisik Ok-Vin.

—— 🧸✨ BLACK CARD✨ ☘️ ——
- Chapter 44 Tiga Sekawan -

Hyun-Bin bersama Jimin pergi menunu kediaman Hoseok yang berjarak 2 KM dari rumah Hyun-Bin.

"Rumahmu cukup nyaman, Hoseok. Apa kau sudah membaik?." Tanya Hyun-Bin.

"Cukup, namun istriku tak henti-hentinya berteriak karena aku terlihat malang katanya."

Hyun-Bin dan Jimin terkekeh mendengar hal itu.

"Ah, maaf tuan, kami hanya punya cemilan ini saja, silahkan nikmati teh nya. Dan terima kasih telah menyelamatkan nyawa suamiku." Ucap istri Hoseok lalu membungkuk hormat.

"B-bukan aku, Jimin yang melakukannya." Hyun-Bin merasa tak senang akan hal itu.

"Terima kasih, Jimin-nim."Lalu Jimin ikut berdiri dan menegakkan istri Hoseok yang membungkuk terlalu bawah. "Tak apa, ini semua takdirnya."

"Ah, aku lupa mengenalkan diri. Namaku Song Seung-wan. Nama lainku Wendy, senang bertemu dengan anda tuan tuan." Wendy membungkuk lagi, lalu pergi menuju halaman.

"Kau pandai memilih, Hoseok." Ucap Jimin.
"Ngomong-ngomong, apa tujuan kalian untuk datang kepadaku??." Tanya Hoseok.

"Bukankah kau menjanjikan sesuatu??." Ungkap Hyun-Bin

Black Card. || Taennie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang