Aku Tidak Sadar.

9.8K 895 23
                                    

"Maaf aku terlambat." Jennie masuk lantas membuka jaket dan menyimpan tasnya di sebuah loker.

"Yha, aku sudah lelah kenapa kau terlambat?." Mina mengambil barang barangnya dan segera pulang.

"Maafkan tadi taxinya mogok." Bohong Jennie.

"Ya ya ya, Aku pulang." Mina Lesu.
"Awas nanti ada yang nguntit."
"Yha!!." Kesal Mina.

Mini market milik tuan Ji-Sung — orang orang menyebutnya Si Pecinta Uang Park ini memang sengaja dibuka 24 jam. Jennie bekerja untuk mencukupkan kebutuhan dia sehari-hari. Schoolarship-nya hanya membiayai Sekolah 8 Semester. Tapi tetap saja Jennie harus bersyukur karena dapat masuk kedalam sebuah Universitas terbaik di korea. Seoul National University. (btw author juga pengen kesana, doain aja ya semoga jodoh hehe.)

Pukul 03:00 pagi

"Rekomendasi drama yang sekarang lagi rame,dong." Tanya Sana yang sedang merapihkan barang.

"Aku terakhir nonton kyungsoo oppa." Jawab Jennie.

"100 days my prince?." Tanya Joy
"Hm."
"Udah lama,ah." Jawab Sana.

"Love Alarm?." Tanya Joy
"Udah,tuh. Apaan endingnya ngegantung bikin kesel aja." Jawab Sana.

"Emang seru ya?." Tanya Jennie.
"Iya, drama sekolah sekolah gitu,lho."
"Jadi ceritanya tentang cinta segitiga yang ditentuin sama aplikasi namanya Love Alarm." Jelas Sana.

"Jinjja?, rame tuh kayaknya. Lain kali aku nonton deh." Jelas Jennie.

Tak lama seseorang memberikan belanjaannya.
"Totalnya seribu dua ratus won."

Meskipun tengah malam atau pagi seperti ini. Ada saja setidaknya dua atau tiga pelanggan.

Dua jam lagi  digantikan dengan Shift Pagi.

—— 🧸✨ BLACK CARD✨ ☘️ ——
- Chapter 4  Aku Tidak Sadar -

"Apa kuliah disana bagus, Jen?."
Tanya Joy sambil memakan Ramyunnya.

"Tentu, aku gak akan kesana jika pelayanan mereka buruk."

"Yep."
"Kayaknya jam kita udah selesai deh." Joy mengira-ngira.
"Iya,ya. Kenapa tidak ada satu karyawan shift pagi yang datang?." Tanya Jennie.

Joy memeriksa smartphone miliknya. Joy terkejut sesaat.
"Park Ji Sung-nim bilang toko diliburkan 2 hari." Ungkap Joy yang disusul teriakan senang dari Sana dan Jennie.

"Sial, mengapa tidak memberitahu dari malam?." Kesal Sana.

Mereka membereskan barang-barangnya.

"Sialan Ji Sung, itu tidak memberitahu shift malam hanya karena uang recehan yang didapatnya." Sana sedikit kesal.

"Ngomong-ngomong kenapa libur 2 hari?." Tanya Sana.

"Katanya ada renovasi toko di semua cabang." Jawab Joy.

"Memang ada yang renovasi dalam 2 hari?." Tanya Jennie.

"Yha!, namanya pencinta uang. Kehilangan uang nya 2 hari pun terasa 2 tahun." Ujar Sana di sela-sela jalan mereka.

Jennie dan Joy tertawa mendengar guyonan Sana yang memang berdasarkan dengan fakta.

Jennie, Joy dan Sana segera meninggalkan toko disusul dengan mobil pengangkut barang dan para pekerja yang baru saja sampai di minimarket itu.

Jennie berpamitan denga Joy dan Sana karena rumah mereka berlawanan arah.

"Sampai bertemu lusa!, nikmati hari libur kalian." Ucap Jennie dan membungkukkan badannya, Joy dan Sana membalas.

Jennie berjalan menuju apartemennya. Di tengah perjalanannya, Jennie merasa diikuti oleh seseorang. Aneh pagi pagi masih aja ada yang kurang kerjaan - batin Jennie.

Jennie mempercepat langkahnya, Jennie merasa orang dibelakangnya pun ikut mempercepat langkahnya.
Jennie berlari. "Yha!." Tiba-tiba suara bariton dibelakangnya memanggil Jennie.  Jennie membalikan badannya,
Pria didepannya kini tengah ngos-ngosan "Yha!, kau cepat sekali berlari."  

"Tuan Kim?." Tanya Jennie.

"Siapa Tuan Kim?!, Selingkuhan baru mu?."

Jennie mengangkat alisnya. Dia mencium aroma alkohol, sudah pasti dia sedang mabuk.

"Tuan kau sedang mabuk, dimana asisten-mu?."

"Asisten? Kau bercanda?."

Meski sedang mabuk, Kim Taehyung masih bisa berdiri bahkan berjalan dengan normal.

Kim Taehyung berjalan mendekati Jennie. Tatapannya sulit diartikan matanya sangat merah. Jennie menelan salivanya susah payah, nafas kim Taehyung berhembus di sekitar telinganya, tangan kanannya melingkar dipinggang Jennie. Jennie membelalak, "Aku benci kamu, Sayang." Pipi Jennie memanas, ada apa ini?. Taehyung pingsan seketika Jennie ikut terjatuh, tubuh Taehyung lebih besar dari badannya. Posisi Taehyung berada di atas Jennie. Jennie dapat merasakan jantung Taehyung dan hm sesuatu dibawah sana, keras dan menonjol. Hangat. Jennie menggelengkan kepalanya, pikiran kotor Jennie tak dapat dibersihkan, ini semua karena Lisa yang menceritakan hal-hal berbau sex. Lisa juga yang menunjukkan foto-foto pria berotot dengan celana dalam saja kepada Jennie.

Lisa memang toxic bagi Jennie.

Jennie berusaha menyingkirkan badan Kim Taehyung diatas tubuhnya. Jennie susah payah namun tetap saja Taehyung kembali memeluk Jennie.

"Tuan! Tuan!."

Seseorang berlari dan dapat Jennie lihat itu mungkin asisten Kim Taehyung. Puja kerang ajaib!

"Nona!." Jennie malu dilihat seperti ini. "Cukup terkejutmu, bantu aku!."

Pria itu membantu mengangkat tubuh Taehyung dan membantu Jennie berdiri. "Siapa namamu?." Tanya Jennie.

"Jeon Jungkook."
"Baiklah, Jungkook aku Jennie dan terima kasih telah membantuku."
"Sudah kewajibanku, noona!."
"Kalau begitu saya pulang." Jennie pamit.
"Mau saya antar, noona?."
"Tidak usah." Jennie membungku dan pergi menuju apartemen tempat dia tinggal.

— 👜 BLACK CARD ☘️ —

Black Card. || Taennie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang