"Ini dia." Jennie meletakan beberapa botol soju dan ayam goreng.
"Jungkook sedang di jalan." Lisa memberitahu Jennie yang baru pulang membeli makanan.
"Lisa, apakah aku perlu mengundang Kim Taehyung?." Jennie masih ragu dengan itu.
"Eoh, Itu terserahmu. Lagipula, hari ini waktu yang tepat untuk berbicara agar kau tidak canggung saat di kantor." Lisa memberi saran.
Tak lama, seseorang mengetuk pintu, Lisa tahu itu Jungkook. Dengan segera, dia membuka pintu. Dan benar, itu Jungkook dengan mantelnya.
"Anyeonghaseo." Jungkook membungkuk setelah melihat kehadiran Jennie dan Lisa.
"Eoh! Masuklah, Jung! Aku sudah menyiapkan makanannya." Jennie merapikan meja.
Namun,siapa sangka suara berikutnya yang ia dengar sangat membuatnya gugup dan canggung. "Jennie-sshi!?? Kau tidak mengundangku?." Suara bariton milik seorang Kim Taehyung sangat ikonik. Lantas Jennie berdiri tegak, dan segera menuju pintu.
"Lisa, ajak Jungkook masuk." Jennie mengkode Lisa, supaya dia bisa berbicara empat mata dengan bos, sekaligus 'teman'-nya itu.
Setelah Lisa menuntun Jungkook masuk, Jennie menutup sedikit pintu setelah dia keluar menghampiri Taehyung.
"Yha!!." Belum sempat Taehyung berbicara, Jennie menutup mulut Taehyung dengan telunjuknya.
"Haish! Ini lorong,Tae. Kau berbisik saja bisa terdengar sampai ujung." Jennie membisik kepada Taehyung.
—— 🧸✨ BLACK CARD✨ ☘️ ——
- Chapter 18 Cheers-Mereka memutuskan untuk berada di sebuah taman di dekat apartemen. Tidak luas, namun cukup untuk menemani malam hari menikmati angin malam. Mereka duduk di sebuah bangku taman.
Jennie mengulum bibir bawahnya. Dengan cepat, dia membuka suara.
"Aku minta maaf."
"Aku minta maaf."Tanpa Taehyung dan Jennie sadari, mereka mengatakan itu secara bersamaan.
Mereka saling bertatapan lalu mengalihkan pandangan kembali dengan senyum malu-malu.Jennie menghembuskan nafas pelan.
"Aku minta maaf, Tae. Mungkin kau merasa kecewa terhadapku. Maaf, aku tidak bisa bekerja sebaik mungkin." Jennie menunduk."Tidak, ini semua salahku. Lagipula, aku yang membawamu untuk ikut andil dalam masalah pribadi." Taehyung mencoba meyakinkan.
"Kau boleh memotong gajiku,Tuan. Kau juga boleh menarik perjanjian 500 ribu won itu. Setelah dipikir-pikir, aku rasa gaji bulananku sangat cukup." Jennie mencoba berbohong agar dipandang baik.
"Kau sedang bercanda?, kau hanya seorang magang. Gajimu itu sangat kecil, dan kau bilang itu sangat cukup?." Taehyung sedikit bingung.
"Sudah kubilang, Tae. Bayar sewa apartemenku setengah-setengah dengan Lisa. Jadi itu cukup untuk kehidupan sehari-hariku." Jennie mencoba berbohong secara alami.
Realita
"Lisa?! Kau punya uang? Bolehkah aku meminjam?."
"Jen, sudah kubilang aku pengangguran."Taehyung mengangguk mengerti.
"Jennie, Jangan ambil hati dengan perkataan ayahku. Aku meminta maaf atas nama ayahku.""Hhmm." Jennie berdeham.
"Aku tahu, mungkin dia terbawa emosi, kau seharusnya tidak begitu, Tae. Kau mempunyai seorang tunangan. Setidaknya kau menghormati tunanganmu." Jennie tersenyum kepada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Card. || Taennie ✅
FanfictionKim Jennie seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di sebuah universitas korea terkejut karena menemukan sebuah BlackCard di dompetnya sejak dompetnya terjatuh dan ditemukan Kim Taehyung dalam keadaan mabuk. Saat Jennie mengembalikan Blackcard T...