Eomma

4K 385 5
                                    

Namun, perlahan-lahan sayup-sayup terdengar suara. "Jennie?? Ini aku Jimin ada hal yang harus aku katakan, permisi."

Irene mengelus dadanya, Lalu membuka pintu.

Saat dibuka, Irene membulatkan matanya.

"Kim Tae-Pyung??."

"Bae Joo-Hyun?."

Irene hendak menutup pintunya, mengetahui ada salah satu sahabat dekat mendiang suaminya. Namun, Hyun-Bin lebih cepat menangkap pergerakannya. Mendorong Irene masuk bersama Jimin lalu munutup pintu.

"JANGAN BUNUH AK—

Irene berteriak namun seketika dibungkam.

Karena Hyun-Bin memeluknya.
"Eh?!."

"Maafkan aku berlebihan tetapi aku sudah lama tidak bertemu."

Hyun-Bin meneteskan air matanya, "Maafkan aku Joon Myeon, kau menyelamatkan nyawaku sedangkan aku bahkan tak tahu dimana istri dan anak-anakmu berada."

—— 🧸✨ BLACK CARD✨ ☘️ ——
- Chapter 44  Eomma -

Irene memberikan Hyun-Bin tissue.
"Maafkan aku. Tapi, kenapa kau hendak menutup pintu?." Tanya Hyun-Bin.

Irene masih tidak percaya pada orang ini karena kemungkinan dia hanya berakting layaknya seorang pembunuh berdarah dingin.

"Kau masih tidak percaya?." Tanya Hyun-Bin.

"Bu-b-bbukan, tapi aku tidak tahu siapa diantara sahabat suamiku yang membunuhnya." Jawab Irene gugup.

"JINJJA!? Kau tidak tahu??." Kaget Hyun-Bin.

"Y-yya- Ya! Aku hanya disuruh pergi sejauh mungkin dari Seoul."

Hyun-Bin tersenyum, lalu memulai ceritanya.

Saat itu,

Hari sudah gelap, bahkan manusia sudah pergi ke alam mimpi sedikit dianatara mereka yang masih membuka matanya.

Hari itu, Joon Myeon baru saja menyelesaikan proyeknya bersamaku. Namun, 15 menit setelah Joon Myeon pulang seseorang meneleponku dan mereka berkata bahwa mereka menyekao Joon Myeon di pabrik.

Aku bergegas dan benar apa yang orang itu katakan. Joon Myeon tidak diikat tetapi badannya sudah babak belur, lemas dan berdarah-darah.

Aku tidak bisa melihat jelas siapa pelakunya karena suasana saat itu sangat gelap hanya disinari satu lampu besar.

Kata kata yang aku ingat adalah "Aku tidak berurusan dengan Joon Myeon, aku berurusan denganmu, Bajingan!."

Sepertinya Joon Myeon menghalangi mereka dariku dan saat itu aku pasrah dan berkata "Katakan apa yang kau mau asalkan kau lepaskan Joon Myeon."

Tiga orang itu hanya tertawa remeh, hingga akhirnya Joon Myeon di singkirkan dan mereka memukul ku.

"Kami diperintah oleh seseorang untuk membunuhmu."

Black Card. || Taennie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang