09

266 55 5
                                        

"Hai..." Yonghee langsung nerbitin senyumannya begitu ngelihat siapa yang dia lihat di hari rabu pagi itu.

Nahee dengan senyuman tipisnya ngelihat ke arah Yonghee begitu cowok itu jalan ke arahnya.

Yap, hari itu adalah hari pertemuan lelang tender yang udah Nahee tunggu-tunggu.

Karna selain dia mau ketemu sama Yonghee hari itu, pertemuan itu adalah lelang tender pertamanya.

Nahee bakalan ngelampauin dua sampai tiga pulau dalam sekali dayung hari ini, semoga..

"Hallo," kata Nahee. "Kita ketemu lagi."

"Yap, seperti dugaan," kata Yonghee. "Good luck ya buat hari ini."

"Saya yakin kalau Bapak akan menunjuk saya," kata Nahee semangat. "Kita lihat saja nanti."

"Oke," sahut Yonghee sambil masukin sebelah tangannya ke dalam saku celananya. "Kalau gitu, siapa yang menang harus traktir makan siang hari ini?"

"Boleh," Nahee dengan antusiasnya langsung ngangguk semangat. Sedetik kemudian dia juga ngebuka tasnya buat ngambil kartu namanya. "Kasih tahu tempatnya lewat sini."

Yonghee nerima kartu nama Nahee dan langsung kebingungan begitu ngelihat ada tulisan tangan di sana, "yang mana? Yang atas atau yang bawah."

"Boleh yang atas kalau Bapak mau membuat janji dengan asisten pribadi saya."

Yonghee langsung ketawa kecil, ngerasa lucu aja sama cewek di depannya itu. "Oke, see you, Miss Kang."

***

Sesuai dengan tebakan, Kim Yonghee pasti milih Nahee dalam lelang tender proyek itu.

Selain emang presentasi Nahee yang bisa dibilang bagus waktu kegiatan lelang tadi, inget 'kan, kalau Yonghee emang mau deketin Nahee?

Jadinya, waktu lelang udah selesai, Yonghee langsung cepet-cepet buka hapenya buat kirim lokasi rencana makan siang mereka. Sambil curi-curi pandang juga tentunya.

Dan akhirnya, mereka ada di sebuah ruangan VIP, di sebuah restoran makanan jepang.

Nggak berdua sih, sama asisten masing-masing juga, awalnya.

"Miss, aku boleh berdua aja nggak sih sama Yonghee?" Tanya Nahee bisik-bisik waktu Yonghee izin ke toilet sebentar.

"Maaf? Maksudnya, Nona?"

"Miss makan siang juga, sama Pak Jung. Sekalian. Aku mau makan berdua sama Yonghee."

"Tapi—"

Nahee langsung mincingin matanya, "emang aku bakalan ngapain?"

"Nona, apa tidak akan jadi masalah?"

Nahee ngehela napasnya pelan, "kalau nggak bocor ya pasti aman. Lagian, ngapain sih takut?"

"Tuan Kang pasti marah, Nona, kalau tahu."

"Ya nanti aku tinggal kasih tahu gimana kelakuannya Jinyoung juga," sahut Nahee enteng. "Biar sekalian aku nggak jadi nikah aja sama dia. It is a good idea, Miss?"

"Nona—nanti Nona—"

"Miss, ayolah. Gak ada yang bisa diharepin selain berharap pernikahannya batal."

"Ini serius, Nona?"

"Miss, sekali. Tolong, jangan bilang ke Papa. Oke?"

***

"Loh? Asisten lo kemana?" Tanya Yonghee begitu cowok itu balik ke ruangan mereka.

"Makan?" Jawab Nahee kedengeran kaya balik nanya.

"Paman Choi," panggil Yonghee. "Paman bisa makan siang juga kalau mau."

"Baik, Tuan," sahut Pak Choi terus pamit buat ninggalin mereka berdua.

Begitu mereka tinggal berdua di sana, Yonghee ngulas senyumnya ke Nahee. "Gimana kabarnya?"

"Baik," jawab Nahee. "As usual."

Nahee senyum lagi, tapi kali ini sambil sibuk nganbil makanan pakai sumpitnya, "serius?"

"...iya?"

"Bukannya calon suami lo, Bae Jinyoung, beberapa hari yang lalu terbang ke Thailand sama ceweknya?" Tanya Yonghee. "Atau simpenannya? Gue yakin lo pasti tahu juga."

Gantian Nahee yang senyum, bahkan dia sempet ketawa kecil juga, "lo nyari informasi sampai sedetail itu, Kim Yonghee?"

Yonghee ngegedikin kedua pundaknya acuh, "kenapa nggak totalitas aja sekalian?"

"Good job, Kim Yonghee," ledek Nahee. "Tanpa sengaja lo ngebuka kartu mati lo dan gue jadi ngerasa ada yang ngintai gue sekarang."

"Gue emang berniat minta izin."

Nahee ngelihat Yonghee yang kedengeran ngubah nada bicaranya. "Buat?"

"Apapun," jawab Yonghee. "Menangin perasaan lo juga kalau bisa."

Nahee langsung ketawa miris, "masih banyak cewek lain yang tergila-gila sama lo, Kim Yonghee. Jangan buang-buang waktu lo buat ini semua."

Yonghee yang denger itu langsung natap Nahee lurus, nyoba ngeintimidasi cewek itu. "Asal lo kasih izin, semuanya pasti bisa gue lakuin."

Nahee boleh beneran berharap gak sih?

***

Love Hate - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang