25

357 58 9
                                        

"Jinyoung, kenapa?"

Jinyoung yang sedari tadi udah mejemin matanya di sofa panjang itu cuma ngebuka matanya sekilas, "pusing."

"Mau aku buatin sesuatu?"

Jinyoung langsung narik tangan lawan bicaranya itu, Choi Jinkyung, buat duduk di sebelahnya. Setelahnya dia langsung tiduran dan nempatin kepalanya di paha Jinkyung. "Jangan tiduran gini, nanti badannya sakit."

"Bantar aja, Kyung," bales Jinyoung mejemin matanya.

Jinkyung yang agaknya paham kalau cowok itu beneran lagi pusing cuma bisa ngelus jidat cowok itu pelan, berharap rasa sakit yang dirasain Jinyoung bisa cepet hilang.

"Nahee udah sembuh?" Tanya Jinkyung.

"Jangan bahas dia, please," lirih Jinyoung masih males buat ngebuka matanya.

"Iya, maaf," sahut Jinkyung. "Pindah ke kamar sana gih. Aku mau masak dulu."

Jinyoung masih nggak bergerak. Dia malah ngehela napasnya beberapa kali. "Jinkyung..."

"Apa, Jinyoung?"

"Jinkyung," panggil Jinyoung sekali lagi.

"Iya, apa, Bae Jinyoung?"

"Apa kita pergi aja yang jauh dari ini semua?" Lirih Jinyoung pelan. "Aku gak bisa, Kyung. Gak bisa."

Jinkyung ngulas senyumnya tipis. Perasaannya hancur sekarang, tapi mau kaya gimana lagi?

"Harusnya aku aja yang pergi, Jinyoung. Takdir kamu itu sama dia. Sama Nahee."

"Aku cintanya sama kamu. Bukan sama Nahee," balas Jinyoung tegas dan ngebuat Jinkyung gak bisa ngebales lagi.

"...tapi cinta nggak harus saling nyiksa kaya gini, Jinyoung."

"Apa? Kamu kesiksa?" Mata Jinyoung langsung kebuka dan natap Jinkyung tajam.

"Aku sadar kalau kita gak setara, Jinyoung. Harusnya dari dulu aku udah pergi jauh dari kamu karna cinta nggak harus saling memiliki satu sama lain, 'kan?"

"Bullshit, ngerti nggak?" Jinyoung kedengeran marah dan dia langsung ngedudukin badannya. "Gak usah ngebohongin diri kamu sendiri."

"Kamu yang ngebohongin diri kamu sendiri, Jinyoung," balas Jinkyung lagi. "Buat apa kamu jemput Nahee ke luar negeri waktu dia pergi sama cowok lain?"

Jinyoung natap Jinkyung datar, "aku gak suka dia yang ngelanggar aturan aku sama dia dan aku harus kasih dia pelajaran."

"Pelajaran yang semakin ngiket kamu sama dia?" Serobot Jinkyung lirih. "Harusnya kalau kamu nggak cinta sama dia, kamu gak perlu repot-repot ngejemput dia yang pergi sama cowok lain apa lagi sampai pakai pesawat pribadi kamu."

"..."

"Harusnya suara kamu gak kedengeran panik waktu aku telepon kamu yang lagi di ugd karna dia alergi seafood."

"..."

"Aku gak kenal kamu yang mendadak peduli sama Nahee, Jinyoung..."

"..."

"7 tahun aku kenal sama kamu, 6 tahun kita pacaran, aku gak kenal kamu yang peduli ke dia. Sedikitpun kamu gak pernah ngelakuin itu..."

"..."

"Kenapa? Kamu takut kesaing? Takut Nahee bakalan ngeberontak kaya yang kamu lakuin selama ini sama aku terus milih cowok lain yang sama-sama setara sama kamu dan selama ini jadi rival kamu itu?"

"..."

"Aku gak pernah kenal kamu yang kelihatan beda banget semenjak Nahee berani nunjukin kalau dia deket sama cowok lain selain kamu."

"Jinkyung, aku cuma gak suka dia ngelanggar aturan aku sama dia, cuma itu."

"Aku mulai ragu, Jinyoung. Aku ragu, sebenernya kamu masih cinta sama aku atau enggak?"

***

Love Hate - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang