"Salah makan?" Tanya Miss Han ke dokter yang barusan nanganin Nahee.
"Nona Nahee alergi makanan laut, 'kan?"
"Iya," jawab Miss Han yang langsung ngerutukin dirinya sendiri karena nggak bener-bener ngejagain majikannya dengan baik hari itu.
Kasihan, pikirnya. Habis Nona beneran ngerasain bisa deket sama laki-laki yang kelihatan suka juga sama dia, malah kaya gini.
"Miss," panggil salah satu pengawal yang masih setia nemenin majikan mereka itu. "Nyonya Besar menanyakan keadaan Nona."
"Biar saya yang jawab, Pak," kata Miss Han sambil minta hape yang sudah kehubung sama Nyonya Kang.
"Nahee kenapa, Miss?"
"Nyonya—maafkan saya. Tapi Nona Nahee salah makan makanan. Tadi Nona makan makanan laut."
"Kok bisa?"
"Maaf, Nyonya. Saya yang lalai," balas Miss Han. "Tapi Nona bisa langsung dibawa pulang, Nyonya."
"Ya sudah, tolong urus keperluan medisnya. Rawat Nahee di rumah tapi jangan sampai ada tindakan medis yang terlewat."
"Baik, Nyonya."
***
Besoknya...
Nahee udah jauh mendingan dari pada semalem tapi gak bisa dibilang kalau udah beneran baik-baik aja.
Kulitnya masih sedikit merah-merah dan wajahnya masih kelihatan sedikit membengkak.
Belum lagi tenggorokannya yang sakit sampai napasnya juga yang masih kedengeran aneh.
"Kaya gini akibatnya kalau kamu ngelawan orang tua," kata Tuan Kang membuka obrolan mereka di meja makan pagi itu.
Sebenernya tadi udah ditawarin buat dibawain aja sarapannya ke kamar, tapi Nahee males aja di kamar terus.
"Iya, Papa, maaf," lirihnya pelan.
"Kamu sama siapa semalem?"
"Temen," jawab Nahee males.
"Kim Yonghee?"
Nahee diem dulu, "iya, dia temen aku."
Tuan Kang beneran langsung nggak habis pikir sama pemikiran anak perempuannya itu. Sedangkan Nyonya Kang gak berani nyegah suaminya. "Temen apa yang kalian bisa berduaan padahal kamu udah ada tunangan, Kang Nahee? Bisa tolong jelasin ke Papa?"
"..."
"Malu, Nak, kalau sampai ada yang tahu dan ngejadiin itu buat nyerang kita," lanjutnya parau.
"I am just—aku gak cinta sama Jinyoung," jawab Nahee parau dan sedikit kecekat.
"Jinyoung sebaik itu ke kamu dan kamu bilang kamu gak cinta sama dia?" Seru Tuan Kang. "Ngapain dia susulin kamu ke sana cuma buat ngebawa kamu pulang?"
Nahee mau ngebela dirinya sendiri. Tapi—kayanya percuma karna Papanya pasti lebih percaya sama Jinyoung dari pada dia.
Dan dia gak mau nerima resiko apapun yang nantinya bakalan nyusahin dia. Makanya walaupun Jinyoung berulah sampai separah apapun, dia gak pernah ngadu.
"Buka mata kamu, Kang Nahee. Papa udah jodohin kamu sama laki-laki sempurna dan sederajat sama kita. Apa masih kurang? Terlebih dia juga sayang sama kamu."
Nahee rasanya pengen teriak. Ngeluarin semuanya.
Bilang ke Papanya kalau apa yang Jinyoung tunjukin selama ini cuma kedok belaka.
Jinyoung? Sayang sama dia?
Mimpi.
"...ya. Mungkin aku yang buta karna gak bisa ngelihat sesempurna apa Jinyoung..." lirihnya tertunduk.
"Papa sama Papinya Jinyoung semalem udah putusin buat mempercepat pernikahan kalian," kata Tuan Kang. "2 minggu lagi kalian harus menikah."
Nahee pusing. Rasanya dia mau lenyap aja dari dunia.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate - Bae Jinyoung
Fanfiction-you make me fall in love, but you hate me too. ©slrmoon - Januari, 2020