Love Hate - Bae Jinyoung

46

Jinyoung udah pergi? Adalah hal pertama yang terlintas di pikiran Nahee pagi itu. Dia gak bisa nemuin Jinyoung di ruangan besar yang dia tempati itu.

Nahee cuma bisa senyum miris, apa yang mau lo harepin, Na?

Semalem Jinyoung bener-bener nurutin permintaannya. Rasanya Nahee gak mau nutup matanya sama sekali, tapi berujung tertutup juga akhirnya dan terbangun di pagi hari ini.

Semalem juga Nahee tahu ada satu hal yang berubah dari Jinyoung. Detak jantung suaminya itu seirama sama dia. Udah nggak kaya dulu lagi, gak setenang dulu.

Tapi Nahee gak bener-bener seneng karna dia tahu, jantung itu pasti juga berdetak sama kencangnya waktu Jinyoung sama perempuan lain yang disebut Daniel semalem.

"Kenapa sakit banget sih?" Gumamnya lirih dan di saat yang bersamaan Nahee bisa denger pintu kamar rawat itu diketuk.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa Miss Han. "Saya membawakan hadiah dari Tuan Jinyoung."

"Bunga?" lirih Nahee karna ngelihat bucket bunga yang cukup besar di tangan Miss Han.

"Dan surat," kata Miss Han lagi dan langsung ngasih suratnya ke Nahee sedangkan bunganya dia taruh di meja dekat sofa. "Tadi pagi-pagi sekali Tuan Jinyoung pergi karna dipanggil Tuan Besar Bae."

"Iya, semalam dia ngomong. Makasih Miss," balas Nahee yang langsung ngebuka surat di tangannya.

Bentuk permintaan maaf dari aku, semoga cepat sembuh.
Jinyoung.

"Nyonya hari ini sudah boleh pulang, 'kan?" Tanya Miss Han ngalihin fokus Nahee.

"Iya, kenapa?"

"Tuan Besar meminta Nyonya untuk pulang ke rumah utama--"

"Nggak, ngapain? Aku nggak mau pulang ke sana. Aku mau sama Jinyoung."

"Tapi--"

"Aku nggak mau," sela Nahee lagi.

Miss Han cuma bisa nurut, "nanti akan saya sampaikan ke Tuan Besar kalau begitu."

***

Plak!

Masih pagi dan Jinyoung udah dapet tamparan dari Papinya tepat di bagian wajah yang lukanya paling parah.

"Selama ini Papi diam waktu tahu kamu punya pacar, Bae Jinyoung! Dan kamu masih gak bisa ngambil keputusan buat selesaiin itu semua? Setelah kamu ngebuat Nahee celaka sekalipun? Iya?" Mata Tuan Bae natap anaknya itu nyalang. Bener-bener emosinya membuncah sekarang ini.

"..."

"Bikin malu keluarga aja kamu!" Sambung Tuan Bae. "Waktu itu kamu menyanggupi 'kan buat nebus kesalahan kamu? Kenapa kamu nggak menepati janji kamu?! Mau kamu apa?!"

"Aku udah pernah bilang, aku sama Nahee gak saling cinta," bela Jinyoung. "Gak bisa, Pi..."

"Kamu gak berusaha! Kamu gak pernah putusin perempuan itu!" Cecar Tuan Bae. "Kamu mau Papi buat perempuan itu susah? Iya?!"

Jinyoung langsung natap Papinya marah. "Jangan pernah sentuh Jinkyung," katanya dengan suara rendah. "Aku peringatin Papi."

Tuan Bae langsung senyum remeh, "kenapa jangan? Bukannya bakalan lebih mudah buat kamu memilih?"

"Terus Papi kira aku bakalan nilih Nahee? Aku bakalan pilih Jinkyung," kata Jinyoung tegas dan kedengeran gak mau dibantah sama sekali. "Silahkan kalau Papi mau coret nama aku dari anggota keluarga ini."

"Berani kamu?!"

"Buat apa?! Aku gak pernah cinta sama Nahee! Gak akan pernah!" Seru Jinyoung lantang.

Ngelihat anaknya yang bener-bener marah kaya gitu, Tuan Bae cuma bisa mandangin Jinyoung dengan tatapan kasihan, "oke, terserah kamu. Silahkan kalau itu mau kamu."

"..."

"Papi bakalan coret nama kamu dari keluarga kalau itu pilihan kamu," sambungnya lagi. "Tapi satu hal yang harus kamu inget juga selain permintaan kamu ini. Jangan pernah cari Nahee lagi setelah semua urusan kamu sama dia selesai."

"..."

"Kamu anak Papi, Jinyoung. Papi tahu siapa kamu," katanya. "Dari dulu kamu selalu menyangkal ini semua, kamu selalu bilang kamu sama Nahee gak saling cinta. Coba ingat-ingat hal-hal yang kamu lakuin buat dia."

"..." Jinyoung kelihatan bingung sama omongan Papinya.

"Masih menyangkal?" Tanya Tuan Bae sekali lagi.

"Aku gak paham apa maksud Papi," keluh Jinyoung.

"Papi kasih kamu kesempatan sekali lagi," kata Tuan Bae. "Ingat-ingat dan pikirin omongan Papi. Jangan sampai kamu berakhir mencari, Jinyoung."

"..."

"Karna kalau kamu berakhir mencari, butuh pengorbanan yang amat sangat menyiksa kamu nantinya," sambung Tuan Bae. "Sekali kamu mutusin buat nggak milih Nahee, Papi yakin Keluarga Kang bakalan ngehalangin apapun cara kamu buat ketemu Nahee lagi."

***

Pemanasan hari minggu ya, aku mau up pas beres sidang ternyata aku kepikiran sampe gabisa tidur wkwkwk
Jadi aku lanjutin deh kayanya bakalan selesai hari ini, tungguin yaaaa