"Sengaja?" Nahee nengok ke Yonghee yang masih aja diem sedangkan dia udah menganga nggak percaya dan hampir gabisa nutup mulutnya lagi.
"Maaf cuma di Ce La Vie," kata Yonghee masang tampang nggak enak.
"Maaf gimana sih?" Nahee udah ngelangkah sambil nutupin mulutnya sendiri. "Ini tuh—lucu banget sih..." Nahee ngegumam sendiri.
Masalahnya satu restoran mahal itu udah ditutup dan cuma ada mereka berdua.
Jangan lupain view restoran itu yang sebenernya udah bagus, jadi tambah lebih bagus lagi karna suruhan Yonghee, pasti.
"Ya siapa tahu lo nggak suka..."
Nahee langsung nengokin kepalanya lagi ke arah Yonghee, "suka, banget. Makasih..."
"You're welcome," kata Yonghee terus narikin sebuah kursi biar Nahee bisa duduk.
Nahee sempet tersipu karena seumur hidupnya, baru kali ini ada cowok yang bisa merlakuin dia kaya gini.
"Seneng banget?" Yonghee gemes sendiri karena ngelihat cewek itu yang ternyata nggak bisa berhenti buat senyum.
Nahee langsung kegirangan waktu ditanyain, "banget. Makasih ya, Yonghee."
"Iya, sama-sama. Kaya nggak pernah ada yang ngeginiin aja, Na?"
"Emang enggak," jawab Nahee yang langsung ngebuat Yonghee kesedak air liurnya sendiri. "Besok-besok kalau mau kabur, gue ajak lo lagi, ya?"
Yonghee ketawa kecil. "Kemana dulu tapi?"
"Yang jauh dari jangkauan Jinyoung, hish," dumelnya sambil nginget seberapa ngejengkelinnya jinyoung.
"Okei," kata Yonghee sambil ngulum senyumnya sendiri. "Mau mulai makan sekarang?"
Nahee ngangguk, "boleh."
Dan di detik berikutnya Yonghee langsung ngasih kode ke pelayan buat ngehidangin makanan buat mereka.
"Suka?" Yonghee lagi-lagi nanya waktu ngelihat cewek itu senyum-senyum disela-sela kegiatan makannya.
"Banget!"
"Makan yang banyak, pelan-pelan aja, gue tungguin," kata Yonghee dan diakhiri sama senyuman manisnya.
Akhirnya mereka berdua bener-bener nikmatin waktu makan mereka sambil bersenda gurau, malam itu.
Nahee bener-bener nikmatin waktunya karna itu adalah kali pertama buat dia—diperlakuin sespesial itu sama orang lain, terutama cowok.
Sedangkan Yonghee beneran berusaha bikin cewek itu nyaman—senyaman-nyamannya.
"Nona Nahee, maaf saya mengganggu," Miss Han tiba-tiba menginterupsi karna keadaan bener-bener genting. "Tuan—menghubungi saya dan meminta Nona harus pulang malam ini juga."
Baru Nahee mau ngejawab, dia bisa ngelihat hapenya yang kebetulan lagi ada di tangan Miss Han, layarnya nyala, munculin id caller punya Papanya.
"Uhm—Nona—"
"Miss, tolong urus keperluan pulang kita dan hapenya tinggalin aja di aku," kata Nahee sambil ngulurin tangannya buat minta hapenya itu.
Miss Han tanpa ragu langsung nyerahin hape itu, sebelum akhirnya pamit buat ngurus apa yang diminta juga sama Nahee.
"Apa sih Jinyoung tuh?!" Gerutu Nahee tanpa sadar kalau dari tadi Yonghee lagi merhatiin dia.
"Katanya tadi gapapa?" Yonghee beneran bingung sekaligus takut cewek itu bakalan kenapa-napa gara-gara dia.
"Its oke, paling dikurung di rumah aja, gak boleh keluar."
"Na?" Cowok bermarga Kim itu langsung makin kebingungan. "Beneran?"
Nahee malah senyum kecil, "udah biasa, Yonghee. Ini cuma hal kecil."
"Hal kecil apa yang sampai lo gak boleh keluar? Lo bukan abg lagi."
".....iya—Papa tuh gak pernah ngebolehin gue berhubungan sama cowok lain kecuali Jinyoung. Gak perlu lo ambil pusing, gue bisa kok."
"Gue mau ketemu Papa lo, ya?" Pinta Yonghee. "Gue yang jelasin."
"Gak usah," sahut yang dimintain. "Gue angkat dulu ya, ini? Kalau gak gue angkat bakalan makin nambah masalah," lanjutnya sambil nunjukin layar hapenya ke Yonghee.
Yonghee cuma bisa ngelihatin cewek itu bingung.
Rumit, pikirnya.
"Yes, Pa?"
"Dimana?"
"Spore?" Jawab Nahee malah kedengeran kaya balik nanya.
"Sama siapa?"
Nahee ngambil tisu buat ngelap bibirnya sebelum akhirnya ngejawab pertanyaan Papanya, "temen."
"Temen apa?" Tuan Kang mulai emosi. "Pulang kamu."
"Allright, habis aku ngehabisin makan malem aku," sahut Nahee. "Sama Jinyoung?"
"Ya, harus balik malam ini," jawab Tuan Kang. "Papa tunggu di ruang kerja Papa sampai tengah malam nanti, Kang Nahee. Jangan coba ngehindar."
"Allright." Buat apa juga ngehindar?
Setelah itu panggilan itu putus dan Nahee malah sibuk makan lagi.
Seenggaknya dia harus isi penuh tenaganya dulu sebelum adu mulut sama Jinyoung lagi nanti.
"Na, seriusan gue jadi ngerasa gak enak."
"Gapapa, Yonghee. Tolong jangan kapok," sahut Nahee. "Lain kali kalau gue mau kabur, gue bakalan pilih tempat yang jauh biar Jinyoung gak bisa datengin gue. Lo mau temenin?"
"...boleh. Asal gak bikin lo makin susah."
"Allright. Gue harus balik sekarang, Kim Yonghee," Nahee bangkit dari duduknya, berniat pamit terus pergi. "Maaf banget ngacauin apa yang udah lo siapin."
"Gapapa, Na. Maaf gak bisa ngelindungin lo."
"..."
"Lo juga gak ijinin."
"Maaf, Yonghee. Bukan gue gak ijinin, tapi gue gak mau bikin lo susah juga."
"..."
"Lo udah baik ke gue," lanjut Nahee. "Maaf gue harus balik duluan. Jangan kapok ketemu gue, ya?"
"Nona," Miss Han muncul lagi buat manggil Nahee karna semuanya udah siap.
"Iya, Miss. Ini aku jalan," sahut Nahee. "Ketemu senin?"
"Oke. See you, Na."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate - Bae Jinyoung
Fanfiction-you make me fall in love, but you hate me too. ©slrmoon - Januari, 2020