"Miss, aku mau ketemu Jisoo," kata Nahee begitu terapinya hari itu selesai.
Pertama kali terapi, tadi dia dipasangin alat-alat yang terhubung sama banyak kabel. Dia gak tahu itu apa, yang dia tahu cuma terapi itu ngebantu buat cepet mulihin ingatan dia lagi.
"Baik, Nyonya," sahut Miss Han yang langsung ngasih kode ke salah satu pengawal.
"Maaf, Miss, tapi Tuan titip pesan jika Nyonya sudah selesai, Nyonya diminta langsung pulang."
Nahee manyun.
"Maaf, Nyonya," lirih Miss Han berusah ngebuat majikannya itu gak marah karna dilarang begitu. "Tapi Nyonya harus lebih banyak istirahat lagi, bukan?"
"Aku telepon Jinyoung," kata Nahee yang langsung ngerogoh hapenya di dalam tas.
Beberapa detik berikutnya, Nahee udah bisa ngedenger suara Jinyoung yang diselingi dengan suara kertas yang dibuka. "Udah, Hee?"
"Udah. Tapi aku mau ketemu Jisoo, please?"
"Kamu nggak capek emang?" Tanya Jinyoung. "Nanti aja, Hee, sama aku. Abis aku balik kerja."
"Kenapa sih kok nggak boleh?" Nahee memelas. "Boleh ya?"
Jinyoung ngehela napasnya. "Nggak capek? Bener? 3 hari kemarin—"
"Nggak usah dibahas sekarang, please?" Sela Nahee dengan wajah mendadak memerah. Dia tahu arah pembicaraan Jinyoung bakalan kemana.
Jinyoung terkekeh pelan. "Kalau enggak capek yaudah. Jangan pulang kemaleman. Aku pulang kamunya udah harus di rumah."
"Iya, Jinyoung. Makasih ya."
"Anything. Hape jangan mati."
"Iya," jawab Nahee lagi. "Udah ya? Aku tutup. Semangat kerjanya."
"Hmm, see you."
"See you too."
Panggilannya terputus dan Nahee langsung senyum lebar ke Miss Han. "Ayo, Miss."
***
"Dimana sih? Gue udah di sini, Na," keluh Jisoo yang mulai gak sabaran. Dia udah nunggu selama setengah jam tapi Nahee juga belum muncul.
"Iya, ini udah sampai parkiran," sahut Nahee. "Lagian lo ngapain sih ngajakinnya ke resto hotel ini? Kejauhan."
"Anak gue yang pengen. Masa iya mau nolak lo?" Sahutnya sambil ngelus perutnya sendiri.
"Iya, bawel," seru Nahee yang disaat bersamaan malah nabrak orang yang kayanya buru-buru keluar dari gedung. "Maaf—"
"Kang Nahee?" Lirih orang yang Nahee tabrak.
"Kim Yonghee?" Lirih Nahee balik.
Nahee kelihatan bingung banget, kenapa cowok yang cuma dia tahu namanya itu bisa ngenalin dia dan manggil dia seolah-olah mereka pernah kenal deket. Seingatnya, dia cuma tahu cowok itu bernama Kim Yonghee dan dia adalah salah satu pengusaha muda yang sukses di usia muda. Dia juga tahu karna cowok itu salah satu kolega kerja Papa sama Abangnya.
Nahee natap lurus cowok di hadapannya itu. Entah kenapa ada sesuatu yang Nahee dapetin dari tatapan mata Yonghee. Padahal selama ini—terbilang dari dia sadar setelah koma sampai hari inipun—Nahee selalu nyari sesuatu itu dari Jinyoung. Gue pernah kenal ya emang?
Yonghee ngedeket. Nempatin kedua tangannya di lengan Nahee. "Gue khawatir banget waktu denger lo kecelakaan dan susah dapet kabar lo, Na. Lo udah sembuh?"
"...Maaf tapi saya—" omongan Nahee menggantung karna dia bingung harus ngejawab kaya gimana. Dia akhirnya ngelirik Miss Han yang berdiri beberapa langkah di belakangnya. "—Miss..."
Yonghee ngikutin arah mata Nahee sampai akhirnya dia nemuin asisten pribadi Nahee selama ini "Miss Han?" Yonghee manggil asisten pribadi Nahee itu dengan nada kebingungan.
"Tuan..." sahut Miss Han. "Nyonya—"
"Nyonya?" Sela Yonghee beneran gak percaya sama apa yang dia denger barusan. Tangannya yang masih ada di lengan Nahee dia pakai ngeguncang pelan lengan itu. "Lo udah nikah?!Apa ini, Na?"
"Nahee!" Tiba-tiba suara Jisoo menginterupsi mereka bertiga. "Kok lama?"
"Soo, gue—" katanya sambil ngelirik Yonghee yang masih kebingungan juga. Wajahnya udah kelihatan nggak nyaman. Terlebih setelah Yonghee ngeguncang lengannya.
"Eh?" Jisoo juga kaget karna ada Yonghee. Tadi dia cuma tahu kalau Nahee ngobrol sama cowok, dia nggak tahu kalau itu Yonghee.
"Nahee, kenapa? Lo lupa sama gue?" Tanya Yonghee sekali lagi. Matanya bener-bener kelihatan menuntut penjelasan.
"Maaf, kita emang pernah kenal deket, ya?" Nahee balik nanya dengan hati-hati. Tangannya kali ini udah megang lengan Yonghee juga. Nandain kalau dia agak risih.
"Lo lupa sama gue? Sumpah?" Tanya Yonghee nggak percaya.
"Sorry, Yonghee," Jisoo berusaha menengahi. "Tapi buat sekarang Nahee jangan dipaksa dulu buat nginget sesuatu ya," perlahan Jisoo ngejauhin tangan Yonghee dari Nahee.
"..." Yonghee makin kebingungan.
"Jisoo, gue pusing sumpah," Nahee tiba-tiba megangin kepalanya.
"Na?!" Yonghee dengan sigap nahan Nahee yang tiba-tiba kelihatan lemes. "Kita cari tempat duduk dulu."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate - Bae Jinyoung
Fiksi Penggemar-you make me fall in love, but you hate me too. ©slrmoon - Januari, 2020