Pagi ini Nahee bangun dan gak nemuin Jinyoung di sampingnya. Dia gak tidur di sini semalem.
Apa yang lo harepin, Na?
Nahee natap kosong bagian sisi ranjang yang biasanya Jinyoung tempati, kapan lagi gue bisa bangun dalam keadaan dia masih tidur damai di samping gue?
"Nyonya," suara Miss Han mengalun masuk ke telinganya. Mecahin semua pikiran anehnya.
"Iya, sebentar," balas Nahee terus jalan ke arah pintu. "Kenapa?"
"Tuan menunggu Nyonya. Maaf saya mengganggu karna tadi Tuan kelihatan sudah kesal sekali."
Nahee ngulas senyumnya, "iya, gapapa. Tolong bilang kalau mau cuci muka sebentar."
"Baik, Nyonya."
Nahee langsung nutup pintunya lagi. Matanya gak sengaja ngelihat jam yang kegantung di dinding. Udah hampir jam 10, pantes dia kesel.
Gak mau ngebuat Jinyoung nunggu, Nahee akhirnya langsung jalan ke arah kamar mandi. Dia cuma cuci muka dan ngegosok giginya. Matanya kelihatan sembab banget karna dia nangis semaleman. Ck, menyedihkan banget.
Setelahnya dia cuma ngambil cardigan di lemari dan langsung dia pakai buat ngelapisin atasan baju tidurnya.
Waktu dia turun ke bawah dan sampai di ruang makan, dia bisa ngelihat Jinyoung udah duduk di tempatnya dengan secangkir kopi dan 2 lembar roti dengan selai di hadapannya.
Di sekitarnya juga ada Pak Lee dan 2 orang pengawal. Miss Han juga berdiri gak jauh dari mereka bertiga.
"Suratnya," kata Jinyoung waktu Nahee jalan makin mendekat. Dia nunjuk sebuah map di atas meja pakai dagunya.
Nahee cuma natap Jinyoung tanpa ngeluarin suara sama sekali. Tangannya ngeraih map yang Jinyoung tunjuk tadi.
Sesuai dugaan, surat cerai. Udah ada tanda tangan Jinyoung di sana.
Senyuman tipis malah terbit di bibir Nahee, Jinyoung emang udah ngerencanain ini semua dari awal.
Tanpa basa-basi Nahee langsung narik satu kursi yang kosong dan langsung duduk di sana. Matanya masih ngebaca kata perkata yang ada di dalam surat itu sampai habis. Tangannya juga udah megang pena yang siap dia goresin di atas surat itu.
Jinyoung sedari tadi cuma natap Nahee yang gak nunjukin emosi apapun. Nahee cuma lebih diem dari pada biasanya, sisanya masih sama. Ah satu lagi yang beda, matanya yang bengkak. Cuma itu.
Lamunan Jinyoung langsung berantakan waktu dilihatnya Nahee mulai nyoretin pena yang dia pegang ke atas kertas. Setelahnya Nahee nutup mapnya lagi, naruh penanya di atas map dan beranjak pergi tanpa ngomong apapun lagi.
Bahkan buat sekedar natap Jinyoung aja enggak.
Nahee bener-bener langsung berubah jadi dingin. Bahkan lebih dingin dari pada Nahee yang pernah Jinyoung kenal sebelum semua ini terjadi.
Jinyoung sama sekali belum pernah ngelihat sisi Nahee yang ini.
"Saya boleh pergi menyusul Nyonya, Tuan?" Kata Miss Han tiba-tiba. Ngebuat pandangan Jinyoung yang awalnya ketuju ke Nahee sekarang berganti ke Miss Han.
"Ya dan tolong sampaikan kalau dia harus pergi dari rumah ini hari ini."
"...baik, Tuan. Saya permisi."
***
"Papa," lirih Nahee waktu Papanya nerima sambungan telepon dari dia. "Setelah ini Nahee mau pulang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate - Bae Jinyoung
Fanfiction-you make me fall in love, but you hate me too. ©slrmoon - Januari, 2020