21

339 55 12
                                    

Nahee keluar dari ruangan tempat dia sama Jinyoung barusan fitting baju dengan langkah gontai.

Males banget dia. Bawaannya pengen emosi aja sama Jinyoung dari tadi.

Ada aja hal yang bisa bikin cowok itu ngoceh. Capek.

Dari mulai kejadian tadi pagi sampai beberapa menit yang lalu cowok itu marah-marah ke dia karna mereka harus nikah.

Emang Nahee mau? Gak.

Males sebenernya.

"Miss," panggil Nahee. "Capek banget badan aku."

"Nona perlu apa?"

"...bisa gak, kalau aku gak nikah sama dia?" Lanjutnya sambil ngelirik Jinyoung.

"Nona—"

"Yayaya, gak usah dijawab," sela Nahee yang tahu kalau Miss Han pasti bakalan nasehatin dia kalau pernikahannya sama Jinyoung gak bisa batal dan mau nggak mau dia harus terima. "Ngeselin parah."

"Maaf, Nona," Miss Han tetep nggak mau nyerah. "Saya janji akan setia bersama Nona. Saya akan bantu Nona sebisa saya."

"..."

"Nona, Tuan Besar meminta Nona untuk berhenti bekerja dan berhenti berhubungan dengan Tuan Kim Yonghee," lanjutnya. "Tuan mengancam jika Nona tidak mau, Nona tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di rumah—"

"Bagus gak sih?" Sahut Nahee. "Aku kabur aja sama Yonghee."

"Tapi tetap, Nona. Nona harus dengan Tuan Jinyoung mau bagaimanapun—walaupun Nona tidak boleh menginjakkan kaki di rumah, Nona harus dengan Tuan Jinyoung."

"Apa sih?" Keluh Nahee. "Maksa."

"Maaf, Nona. Mulai hari ini semua akses Nona untuk berhubungan dengan Tuan Yonghee terpaksa saya halangi dan Tuan Besar juga meminta menambah pengawal untuk Nona."

Jinyoung yang dari tadi gak bersuara dan sibuk merhatiin Nahee yang dinasehatin sama Miss Han langsung menyeringai samar, "lihat akibat lo cari gara-gara sama gue."

"..."

"Lo malah kejebak sama gue," lanjut Jinyoung congkak.

Nahee langsung natap Jinyoung sinis, "gue benci sama lo, Jinyoung. Beneran."

"Silahkan aja," sahut Jinyoung. "Siapa yang ngelarang lo benci sama gue?"

"..." Nahee diem aja, dia gak bisa ngejawab.

"Gak ada, 'kan?" Jinyoung beneran ngerasa menang.

"Gue bakalan aduin—"

"Aduin aja," sahut Jinyoung. "Lo sendiri yang bilang kalau lo ngadu malah lo sendiri juga dapet ganjaran yang nggak lo pengen. Yaudah, aduin gih."

"..."

"Kenapa? Gak berani?" Tanya Jinyoung.

"Gue benci sama lo, Jinyoung," gumam Nahee pelan dengan tatapan mata yang bener-bener berapi. "Gue benci sama lo!"

"Jangan benci sama gue, Nahee. Nanti kalau lo berubah jadi jantuh cinta ke gue, gimana? Lo nggak nyesel nanti?" Jinyoung makin-makin nyombongin dirinya.

"Denger ya, Bae Jinyoung," Nahee maju satu langkah. "Gue pastiin di akhir cerita ini yang bakalan bertekuk lutut itu lo. Gue bakalan pastiin itu. Lihat aja."

Jinyoung naikin sebelah alisnya, "gue takut?"

"Inget itu," kata Nahee terus langsung pergi duluan diikuti Miss Han di belakangnya.

***

Love Hate - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang