27

332 54 2
                                        

"Udah makan?" Tanya Jinyoung dengan senyum manisnya begitu dia ngebuka pintu dan nemuin Nahee yang ngelamun.

Nahee yang masih sibuk sama pikirannya sendiri belum nyahutin cowok itu. Sampai Jinyoung berdiri di sampingnyapun, dia masih aja belum sadar.

"Hei," panggil Jinyoung sambil ngusap pipi istirnya itu.

"...hm?" Nahee kesentak kaget dan langsung natap Jinyoung. "Dari mana?"

"Ganti baju, makan juga," jawab Jinyoung dan langsung dianggukin Nahee karna cowok itu emang lebih kelihatan lebih seger.

"Maaf ya," lirih Nahee. "Harusnya aku ngurusin kamu, tapi aku malah sakit."

"Hei," sela Jinyoung. "Gak ada yang mau sakit, Nahee. Kamu sembuh dulu ya? Udah jangan pikirin aku."

Nahee ngangguk, "kata dokter, besok aku udah boleh pulang."

"Oh ya?" Suara Jinyoung kedengeran antusias. "Bagus kalau gitu. Kamu udah sembuh artinya."

"Hmm," Nahee ngangguk. "Jinyoung, aku boleh nanya?"

"Nanya apa?"

"Jangan marah ya?"

"Marah kenapa? Mau tanya apa sih?"

"...kita udah nikah berapa lama?"

Jinyoung diem. Bingung mau ngejawabnya.

"Kata Jisoo kita emang dijodohin, terus pas kita mau nikah, kita malah kecelakaan dan pernikahan kita tetep dilangsungin walaupun aku koma," lanjut Nahee ngejelasin.

Jinyoung ngulas senyumnya tipis dan langsung ngegenggam kedua tangan Nahee. "Baru 2 minggu, Hee," jawabnya. "Maaf ya? Kamu gak bisa pakai gaun kamu yang udah kamu tunggu-tunggu."

Nahee senyum tipis, "gapapa, Jinyoung. Makasih ya?"

"Buat?"

"Udah mau jawab pertanyaan aku," jawab Nahee. "Kamu gak nyembunyiin apapun, bikin aku lega. Aku kira jawaban kamu bakalan beda sama Jisoo."

"Buat apa juga aku ngembunyiin sesuatu dari istri aku, hm?"

"Iya, Jinyoung. Aku percaya sama kamu," balas Nahee terus ngulas senyumnya tipis.

"Gemes banget," gumam Jinyoung nyium terus ngegigit kecil pipi Nahee yang sebelah kanan. "Tapi kalau digigit enggak kerasa. Nanti makan yang banyak ya?"

Nahee cemberut, "aku tidur 3 minggu dan cuma dapet asupan dari infus. Gak perlu susah-susah diet ini...masa udah kurus gini mau makan banyak lagi?"

Jinyoung ngegeleng, "kekurusan, sayang. Pokoknya nanti kita makan yang banyak tiap hari."

Nahee malah nyatuin kedua tangannya di depan dadanya, "jangan gendut-gendut, please? Dari dulu aku pengen punya badan segini."

"Kamu bangun-bangun nggak inget aku tapi masih aja inget berat badan ideal yang kamu mau? Serius, Hee?"

"Maaf, kalau bisa milih ya aku gak mau lupa ingatan, Jinyoung."

"Enggak. Aku marah pokoknya," rajuk cowok itu narik tangannya menjauh.

"Jinyoung—" suara Nahee kecekat. "—jangan marah."

"Janji sama aku, abis keluar dari rumah sakit, kamu makan yang banyak," Jinyoung ngulurin jari kelingking tangan kanannya ke hadapan Nahee.

Nahee mau nggak mau akhirnya nautin jari kelingkingnya juga dan ngebuat Jinyoung langsung ngembangin senyumnya, "iya."

***

Love Hate - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang