Bagian 8

1K 115 1
                                    

"Hei Chewy-yaa. Apa kami boleh duduk disini?",-ujar nya

"Ne, duduklah",-jawab Tzuyu

Aku masih menunduk saat mendengar suara bangku digeser pelan. Mereka duduk didepanku dan Tzuyu

"Kau mau makan apa? Biar aku saja yang mengantri",-Jaehyun

"Ramyeon+kimchi."

Aku terkejut saat mendengar suara orang didepan ku. Aku pun mendongak dan melihat wajahnya

Uhuk uhukk

Aku tersedak dan Tzuyu dengan sigapnya memberiku air minum. Tenggorokan ku rasanya perih sekali, bahkan hidungku sampai berair.
Wajahku pasti sangat merah sekarang

"Kau kenapa?",-tanya Jaehyun

"Mungkin dia terlalu bersemangat. Soalnya sudah sebulan dia belum makan".

Malah Tzuyu yang menjawab dan tentu aku melotot kearahnya. Astaga, apa Tzuyu sungguh percaya saat aku mengiyakan nya tadi?

"Hah? Serius sebulan belum makan? Kau bukannya orang kaya Sana-yaa. Aku yang murid beasiswa saja makan 4 kali sehari",-ledek Jaehyun

Aku mendesis pasrah mendengar mereka mengejekku dan orang itu..
Dia terlihat tersenyum meski hanya sekilas. Membuat dadaku berdebar karena posisi kami yang berhadapan

"Yasudah aku mau mengantri, perutku sudah lapar dari tadi"

"Aku juga mau membeli minum lagi, apa kau juga mau menitip sesuatu Sana-yaa?",-tanya Tzuyu

"Ne. Es lemon tanpa gula",-jawabku asal

Tzuyu sempat bingung namun mengangguk dan pergi meninggalkan kami berdua

Inget ya. Hanya berdua!

Aku mengambil ponsel ku didalam saku, mencoba menyibukkan diri karena makananku sudah habis jadi bertambah kikuk saat keadaan hening menyelimuti meja kami

"Apa kabar dengan Tn. Minatozaki?"
Aku mendongak memastikan kalau dia memang benar bicara denganku

"Baik",-jawabku singkat

"Kapan dia kembali ke Korea?",-tanya nya lagi

"Aku juga tidak tau. Papa masih banyak urusan disana."

Aku berusaha se normal mungkin saat bicara dengan nya.

Ayolah kenapa aku bisa segugup ini? Saat di Jepang aku lah yang membuat para namja gugup saat denganku.
Aku tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini. Disekolah ku yang dulu, aku di gilai oleh para siswa atau pun siswi disana.

Begitupun disini, dari tadi banyak yang mencuri-curi pandang kearahku. Aku bersikap cuek saja dengan mereka

Tapi ini?

Ayolah Sana! Tunjukkan harga dirimu!

"Apa kau tidak__"

"Ong!" Ucapan Ong terhenti karena ada yang memanggil nya. Aku pun ikut menoleh dan melihat Jeno mendekati kami

"Astaga aku mencarimu di ruang OSIS dan kau malah sibuk pacaran disini"

"Heh Jeno-ssi, kami hanya mengobrol" ketusku sedikit melotot padanya

"Yaya. Kau beruntung Ong bisa makan siang dengan yeoja secantik ini"

Ucap Jeno sambil mengedipkan matanya kearahku

"Yak! Jaga matamu itu!",-bentak ku

"Aigoo Sana-yaa, kau tidak perlu semarah itu hanya karena aku mengganggu kencan kalian"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang