Bagian 14

894 107 5
                                    

Seharian ini Dahyun terus mengurung diri di kamar. Selain merasa tubuhnya masih sakit, Dahyun juga tidak berani untuk keluar kamar.

Mengingat bagaimana semalam dia pingsan. Ditambah seragam nya sudah berganti dengan piyama tidur.

Dahyun masih memikirkan tentang perkataan Nayeon semalam. Sebenarnya dia sudah terbangun sejak Nayeon memeluknya.

Namun entah apa yang dipikirkan Dahyun hingga tidak berontak dan membiarkan nya. Samar-samar Dahyun mendengar apa yang dibisikkan oleh Nayeon kepadanya.

Membuat hatinya sedikit hangat, lalu Dahyun pun terlelap dan baru bangun saat jam sudah menunjukkan pukul
sebelas siang.

Kini Dahyun sedang bermain game online. Perutnya lapar namun tidak ada niatan untuk keluar.
Hingga akhirnya dia kepikiran untuk meminta bantuan Eunbi saja.

Tok tok

Eunbi mengetuk pintu rumah Dahyun dengan membawa sekantung makanan.
Hingga akhirnya pintu terbuka dengan menampakkan sosok cantik dibaliknya

"Annyeong Unnie"

"Annyeong. Kau mau menjenguk Dahyun?"

"Ne Unnie"

"Yasudah masuklah, Unnie buru-buru mau ke kampus. Tolong jaga Dahyun ya, sejak pagi dia tidak mau keluar kamar"

"Jinjja? Memangnya kenapa?"

"Molla, Unnie juga tidak tau. Kalau begitu Unnie pergi dulu. Bye"

"Ne Unnie hati-hati"

Eunbi bergegas masuk dan melangkah ke dapur. Mengambil mangkok dan sendok. Tidak lupa beberapa kotak susu juga coklat yang ada di kulkas.

"Dubuu-yaa buka pintu nya. Ini aku malaikat pencabut nyawa"

Eunbi berteriak didepan pintu kamar Dahyun dengan kaki sesekali menendang pintu itu karena tangan nya sudah penuh membawa makanan.

Ceklek

Pintu terbuka dan Eunbi terburu-buru masuk kedalam kamar tanpa menoleh kearah Dahyun. Tangannya sudah pegal karena membawa makanan yang begitu banyak.

Dahyun menghampiri Eunbi yang sedang meletakkan makanan di meja. Matanya berbinar melihat banyaknya makanan yang Eunbi bawa.

Lalu Dahyun duduk di ranjang sambil menopang wajah dengan tangannya

"Yak! Apa yang kau lihat. Cepat makan"

"Andwae. Aku kan lagi sakit, suapi aku"

"Tanganmu tidak sakit"

"Eunbi-yaaa",-rengek Dahyun

"Arraseo arraseo, buka mulutmu
lebar-lebar aku akan memasukkan mangkoknya sekalian"

"Kau kejam sekali"

Dahyun mempoutkan bibirnya saat melihat pergerakan Eunbi yang hendak memasukkan mangkok kedalam mulutnya.

Eunbi tersenyum gemas. Tidak butuh waktu lama Dahyun menghabiskan buburnya. Karena memang Dahyun sangat lapar

Dahyun sudah kembali rebahan dengan Eunbi yang sedang sibuk mengupas Apel atas permintaan Dahyun.

***

"Tae cepatlah!",-Jihoon

"Ne, sabar sebentar aku harus memastikan kalau sudah ada coklat di dalam belanjaan kita"

"Ada?"

"Iya. Ayo cepat"

Taeyong dan Jihoon lalu masuk kedalam mobil Jihoon. Hari ini Taeyong tidak membawa motor sport kesayangan nya karena sudah mulai masuk musim hujan.

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang