Bagian 33

782 92 3
                                    

Dahyun POV

"Unnie~"

"Hmm"

"Apa seperti ini rasanya punya Unnie?"

"Mwo?"

Aku menatap kepala Unnie yang masih sibuk dengan majalah ditangannya. Posisi ku berbaring dengan punggung Unnie kujadikan bantal.

Mataku menerawang ke langit-langit kamar. "Aku bahagia, Unnie. Baru pertamakali aku merasa tidak kesepian."

Unnie masih diam mendengarkan.

"Dulu, Papa sering meninggalkanku sampai berbulan-bulan sendirian. Kadang bibi Laras hanya menemaniku sampai sore."

Unnie sedikit menggerakkan tubuhnya, mungkin pegal karena terlalu lama menahan kepalaku.

"Apa yang kau lakukan jika sendirian?"

"Aku selalu pulang petang, yang membuatku jarang ketemu dengan bibi Laras."

"Mwo?"

Nayeon Unnie pun bangkit, membuatku juga ikut terduduk

"Haish Unnie, aku bukan seperti apa yang kau pikirkan. Aku selalu mengajak Eunbi ke perpustakaan. Bahkan Ayahnya pernah memarahi ku karena hal itu. Eh tapi, kurasa Ayah Eunbi memang tidak suka padaku dari dulu"

"Jangan berpikiran buruk, tentu saja marah karena kau membuat anaknya tidak pulang tepat waktu"

Aku hanya mendengus, malas memikirkan hal itu. Aku berjalan menuju sofa yang ada dikamar Unnie, mengambil ponsel lalu kembali berbaring disamping Nayeon Unnie.

"Dahyun?"

Aku tidak menjawabnya. Masih fokus dengan game online yang sedang kumainkan.

"Yaaakk!" Nayeon Unnie tiba-tiba saja mengambil ponsel dari tanganku.

"Unnie mau nanya serius padamu"

"Ne, tanyakan saja. Tapi kemarikan ponselku Unnie"

"Shirreo!"

"Yayaya. Mau nanya apa?"

"Kau kenal Jaehyun?"

Aku terkejut mendengar nya, bagaimana Unnie bisa mengenal nya?

"Darimana Unnie kenal dengan nya?"

"Darimana? Harusnya dari siapa, bo- eh maksudnya Bonny"

"Yak! Unnie tadi hendak mengataiku bodohkan? Iya kan?" Selidikku dengan kesal

"Ani. Bonny. Kau tau Bonny kan?"

Unnie terlihat panik, mukanya memerah.

"Bonny apaan" sergahku

"Aish. Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat jawab"

"Ne. Dia teman sekolahku Unnie. Kami tidak sekelas"

"Apa sekelas dengan temanmu yang kemarin kesini? Taeyong dan Jihoon?"

"Ani. Dia anak beasiswa, disekolahku semua anak beasiswa dijadikan satu kelas"

Unnie mengangguk paham dengan penjelasan ku

"Lalu?" Tanya Unnie

"Lalu? Lalu apa?"

"Hanya itu yang kau tau tentang nya?"

"Ya tentu saja. Kan sudah kubilang aku tidak sekelas dengannya"

Aku bertambah bingung saat Unnie bertanya banyak tentang Jaehyun.

"Aku pernah bertemu dengannya. Saat aku mampir ke Cafenya. Dia terlihat ramah dan baik. Wajahnya juga tampan. Apa kau tidak tertarik dengannya?"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang