Bagian 44

853 95 3
                                    

Jaehyun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dia ingin segera menemui seseorang yang semoga saja bisa membuka pikiran nya.

"Tunggu aku, ku mohon tunggu lah sebentar saja." Batin Jaehyun.

Motor Jaehyun sampai di halaman sebuah rumah yang cukup besar. Matanya memandang sekitar, Jaehyun menjadi lega saat sebuah motor terparkir mulus di garasi yang tidak jauh dari tempat nya saat ini.

Jaehyun mengetuk pintu itu dengan tidak sabar.

"Mencari siapa?"

"Eh? Noona? Aku mencari Taeyong"

"Kau siapa?"

"Aku temannya Taeyong, Noona"

"Taeyong siapa?"

"Eh?"

"Eh siapa?"

Jaehyun beringsut mundur karena gadis didepannya ini membuat nya kehilangan kata-kata.

"Haha, aigoo menggemaskan sekali. Kajja masuk, Taeyong ada didalam. Apa kau merindukannya karena dia tidak masuk sekolah?"

Jaehyun lalu masuk kedalam rumah Taeyong, sedikit kikuk dengan pertanyaan gadis itu.

"Taeyong-ah turun! Ada temanmu disini!" Gadis itu berteriak setelah mempersilahkan Jaehyun untuk duduk.

"Hei namamu siapa? Aku tidak pernah melihat mu sebelumnya"

"Ah namaku Jaehyun Noona, memang aku dan Taeyong tidak begitu dekat. Kami beda kelas"

"Oh begitu. Namaku Taeyeon, aku kakak nya Taeyong. Hei, apa kau sudah punya kekasih?"

"Eh aku--"

"Yah Noona! Jangan menggoda nya, apa kau tidak malu dengan umurmu itu. Cepat kembali ke ruang kerjamu, sekretaris mu itu terus saja menghubungi ponselmu"

Taeyeon mencebik kesal lalu meninggalkan Taeyong dan Jaehyun.

Taeyong mendekat. "Jaehyun? Ada apa kau kesini?"

"Eh, duduklah dulu"

Taeyong lalu duduk menghadap Jaehyun

"Aku mau tanya soal Dah--"

"Taeyong-ah!!"

Jaehyun dan Taeyong terkejut karena seseorang berteriak diluar rumah. Hingga kemudian orang itu membuka pintu lalu masuk kerumah Taeyong.

Taeyong berdiri. "Jihoon? Waegure?"

"Kajja ikut aku-- Jaehyun?"

Jihoon menatap tajam seseorang yang berada di samping Taeyong.

Lalu

Bugh!

Jaehyun terpental karena pukulan Jihoon mendarat mulus di pipi kanannya.

"Hei ada apa?" Seru Taeyong

"Brengsek!" Jihoon tidak menggubris pertanyaan Taeyong. Dia tetap melayangkan pukulan untuk Jaehyun.

Jaehyun hanya pasrah, tenaganya sudah terkuras karena Jihoon tidak memberinya waktu untuk membalas pukulan nya.

Jihoon terus memukul Jaehyun. Tendangan, dorongan terus dia lakukan hingga tubuh Jaehyun terjerembab ke lantai dengan luka yang cukup banyak di bagian wajah dan perutnya.

"Hei Jihoon hentikan! Kau kenapa ha?". Dengan sekuat tenaga Taeyong berusaha melepaskan Jaehyun dari cengkraman Jihoon.

"Menyingkir dari tubuh itu Taeyong!"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang