Aku merasakan pening dan sakit disekujur tubuhku. Tanganku mencengkram erat rumput yang ada dibawah ku, mencoba untuk duduk. Mataku terbuka dan pemandangan Dahyun yang terkulai lemas tidak jauh dari tempat ku membuat ku tersadar sepenuhnya.
"Dahyunn"
Aku mencoba memanggil nya dengan berusaha merangkak mendekati nya.
"Astaga! Kepalaku bertambah sakit"
Aku memegang erat kepalaku, rasa nyeri semakin membuatku susah untuk sekedar berdiri.
"Dahyun, hei banguuun"
Ku pegang nadi Dahyun, perasaan lega langsung menyeruak karena aku masih bisa merasakan denyutannya.
Bagaimana ini? Dia tetap tidak membuka matanya. Aku menelisik tubuh Dahyun. Ada banyak luka ringan di tangan dan juga kakinya. Lalu aku melepaskan tas yang ada di punggung ku. Mengambil sapu tangan untuk membersihkan wajah Dahyun.
Kepala Dahyun aku letakkan di paha ku. Sambil kubersihkan muka nya. Jantungku semakin berdegup kencang saat melihat wajahnya. Bahkan rasa nyeri di kepala dan tubuhku sudah tidak kurasakan lagi.
"Aish, kau benar-benar membuatku gila Dahyun-ssi. Eotokhae?",-batinku
Jaehyun POV end
.
"Tzuyu-ssi. Apa yang harus kulakukan? Bagaimana jika mereka tidak bisa diselamatkan?"
"Husssh, kau tenanglah. Kemari aku obati dulu luka mu itu"
"Andwae. Kita harus cepat menemukan nya. Ayo Seong-woo, cari bantuan!"
Sana berteriak disela-sela tangisnya. Bahkan luka yang ada di kaki dan tangan tidak dihiraukan nya. Dia cemas dengan Dahyun. Tadi saat mereka terjatuh Sana langsung berlari sekuat tenaga mencari bantuan.
Hingga akhirnya Sana menemukan Tzuyu dan yang lainnya.
"Tzuyu benar Sana-yaa. Obati dulu lukamu itu. Aku sudah menyuruh anak yang lain untuk mencari bantuan"
Ujar Jeno yang sudah tidak tahan melihat keadaan sepupu nya itu. Dipikiran Jeno bagaimana gadis semanja dia bisa bertahan dengan luka seperti itu? Bahkan biasanya Sana bisa sangat frustasi hanya karena ada bekas gigitan nyamuk ditubuhnya.
"Yak! Dimana Dahyun!"
"Hei Jihoon tenanglah. Kami juga sedang berusaha mencarinya"
"Kau bilang tenang? Bagaimana aku bisa tenang saat mendengar Dahyun jatuh ke jurang? Dan apa yang kalian lakukan disini? Hanya mengobrol? Itu yang kalian sebut BERUSAHA?!!!"
Jihoon berteriak marah pada kerumunan yang terlihat tidak melakukan apapun. Disampingnya Taeyong juga mengepal tangannya kuat. Rahangnya mengeras.
"Heh Ong! Kau kan yang sekelompok dengannya? Harusnya kau bisa menjaga anggotamu. Apa yang kau lakukan hingga membuat nya terjatuh ha?"
Taeyong menarik kerah Seong-woo dengan keras. Mendorong nya hingga menabrak pohon.
"Kau terlalu banyak bicara! Tapi tidak bisa melakukan apapun. Dasar pengecut!" sambung Taeyong
"Tae, tolong lepaskan Seong-woo. Bukan dia yang bersalah. Sebenarnya aku,
a-aku yang membuat nya terjatuh.
Ta-tadi dia hendak menolong ku tapi__""Memangnya kau siapa? Apa kau punya masalah dengannya? Kau ingin membunuhnya? Bunuh saja aku! Tapi jangan pernah menyentuh Dahyun!"
Sana tersentak dan reflek mundur karena mendengar bentakan dari Taeyong. Hatinya bertambah sakit. Tidakkah Taeyong mengerti kalau dia juga sama cemas nya?
![](https://img.wattpad.com/cover/208475249-288-k428649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER
Fanfiction"Tidak ada yang nyata di dunia ini, bahkan aku tidak pernah berfikir kalau kebahagiaan itu benar-benar ada",-Kim Dahyun "Ada apa dengan nya? Seolah semua orang tidak berhak bahagia kecuali dirinya",-Jung Jaehyun "Aku menyayangimu, Kim Dahyun. Kuhara...