Bagian 47

1.4K 103 12
                                    

Keesokan hari,

Tok tok!

"Dahyun?"

"Sayang. Hei, apa kau sudah bangun?"

Nayeon merasa kesal karena Dahyun tidak kunjung menyahut nya.

"Aish, anak itu"

Nayeon kemudian menarik kuas pintu, dan terkejut karena ternyata pintu nya tidak terkunci.

"Dahyun-ah, ini sudah siang kita harus ke kantor--eh? Dimana anak itu?" Ujar Nayeon karena tidak menemukan Dahyun didalam kamarnya.

"Hei, kau ada didalam?"

Lagi-lagi Dahyun tidak menjawab nya dan membuat Nayeon heran karena Dahyun juga tidak ada didalam kamar mandi.

Nayeon merasa ada yang aneh. Selama ini anak itu selalu pamit padanya setiap kali hendak keluar rumah. Hingga mata Nayeon tidak sengaja melihat sebuah surat yang ada di atas meja.

Nayeon mengambil surat itu, meletakkan kembali coklat yang ada di atas kertas itu.

Nayeon memilih duduk di samping ranjang, perasaannya menjadi tidak tenang sekarang.

To My Bunny Unnie🐰

Unnie, aku tau sekarang Unnie pasti sedang kesal karena tidak menemukanku di dalam kamar. Mianhae Unnie, aku sekarang sudah besar. Namun tetap saja, aku harus pamit kan setiapkali aku pergi? Jadi, aku pamit Unnie. Aku akan menetap di Amerika. Menjalankan tugas yang di berikan untukku. Unnie, mampirlah. Jenguk aku jika Unnie merindukanku. Aku tidak akan kembali ke negeri ginseng yang membesarkan ku selama ini. Tolong hargai keputusan ku Unnie. Aku berjanji akan menjalankan tanggung jawabku dengan baik.

Katakan pada Eunbi, aku menyayangi nya. Taeyong, Jihoon. Dan juga Sana. Mereka adalah bagian terpenting dalam hidupku. Begitu juga kau, Unnie. Aku akan memberi kabar dimana aku tinggal, tapi tidak sekarang. Aku harus menenangkan hatiku dulu. Unnie mungkin akan berpikir mudah sekali menemukan ku karena aku pasti ada di kantor perusahaan Papa yang ada di sana.

Tolong rahasiakan itu dari teman-temanku Unnie. Jangan katakan jika aku pergi kesana. Aku pasti akan memberi kabar untuk mereka. Tapi nanti. Unnie sudah ya, aku menulis ini dengan mata yang sembab. Apa Unnie merasa sedih melihat keadaanku? Andwae. Kumohon jangan. Naneun gwenchana. Trust me.

Sudah ya Unnie. Aku tunggu kedatangan mu kesini. Aku siap mendengarkan omelanmu sepanjang hari. Tolong jaga Eunbi, dia pasti akan sedikit merepotkan mu setelah mendengar kabar kepergianku.

Annyeong Unnie, I Love You.

-Dahyun

Nayeon mengusap wajahnya kasar. Hatinya remuk saat membaca semua isi surat dari Dahyun. Dia merasa tidak berguna menjadi seorang kakak untuknya.

Nayeon berpikir, apa kepergian Dahyun ada kaitannya dengan kembali nya Papa nya?

Nayeon memasukkan kertas itu kedalam saku blazer nya. Lalu berjalan keluar kamar.

"Sayang?"

"Eh, Ma?"

"Kau mau kemana?"

"Aku mau ke kantor Ma."

"Loh. Memangnya Dahyun kemana?"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang