Bagian 34

838 90 1
                                    

Libur telah usai, rasanya Dahyun malas sekali untuk kembali ke sekolah. Dulu dia sangat rajin pergi ke sekolah hanya untuk menghilangkan kejenuhan nya selama dirumah.

Namun kali ini berbeda, sudah ada Nayeon yang menemaninya. Dia tidak merasa se sepi dulu lagi.

"Dahyun-ah? Dimana mobilmu?"

"Eh? Aku lupa. Semalam sewaktu Unnie menjemputku kan mobilku masih ada di apartement Sana"

"Aigoo. Lalu kau berangkat pakai apa? Ini sudah siang. Sulit sekali mencari taksi" jelas Nayeon

"Lah mobil Unnie?"

"Aku tidak bisa mengantar mu. Unnie juga harus buru-buru."

"Yah Unnie, bagaimana jika aku--"

Ting tong!

"Eh siapa?" Tanya Nayeon

Mereka berdua pun bangkit dari meja makan dan menghampiri pintu.

Dahyun terkejut melihat sebuah kaktus dengan pot berwarna pink tepat berada di wajah nya saat pintu itu sudah terbuka.

"Ya! Apa-apaan ini?" Kesal Dahyun

"Selamat pagi Dahyunie. Ini aku membawakan pohon kaktus untukmu. Anggap saja sebagai tanda pertemanan kita"

Dahyun menatap sinis namja di depan nya. Apa-apaan dia, mana ada kaktus dijadikan sebagai tanda pertemanan.
Ingin sekali Dahyun memukul orang di depannya, namun Nayeon Unnie sudah dulu bicara pada nya.

"Kebetulan kau datang kesini, Jaehyunie" ucap Nayeon

"Mwo? Memangnya ada apa?"

"Bisakah Noona minta tolong? Tolong antarkan Dahyun ke sekolahnya. Kalian satu sekolah kan?"

"Ne" // "Andwae" jawab mereka berdua bersamaan

"Gomawoo. Kalo begitu Unnie pergi dulu ya Dahyunie. Annyeong"

"Yah Unnieeee" teriak Dahyun

Lagi-lagi Nayeon meninggalkan Dahyun begitu saja. Sama seperti saat dia ditinggal bersama Namjoon.

Jaehyun terlihat senang dengan kepergian Nayeon. Dia lalu kembali menatap Dahyun

"Apa yang kau lihat?"

"Aniyo. Tolong terima ini, tanganku sudah pegal" keluh Jaehyun yang memang sedari tadi mengulurkan pot itu kepada Dahyun

"Aish. Dasar menyebalkan"

Jaehyun tersenyum lebar karena Dahyun mengambil nya dan masuk kedalam rumah. Seakan lupa dengan ucapan Nayeon karena senangnya, Jaehyun pun langsung menaiki motornya.

Lalu

"Ya! Sakit!" erang Jaehyun karena Dahyun sudah menjambak rambutnya dengan kasar.

"Aish Dahyunie, jangan menarik rambutku. Memangnya kau mau punya kekasih botak ha?" Kesal Jaehyun

"Yah apa yang kau katakan! Kau pikir aku mau jadi kekasihmu?"

Dahyun memukul bahu Jaehyun dengan kesal. Bagaimana tidak, omongan nya benar-benar tidak masuk akal.

"Hehe. Nanti kau juga mau, jika kau mau" ucap Jaehyun asal

Dahyun menyodorkan tangannya kearah Jaehyun, dengan polosnya Jaehyun meraih tangan itu dan mengecupnya sekilas.

Plak!

Jaehyun meringis karena Dahyun dengan tega menampar pipinya.

"Kenapa kau mencium tanganku ha?"

SWEET TALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang